IKJ Gelar Pameran Sketsa OE

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Sejak 27 Maret sampai 12 April 2022, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (FSRD IKJ) menggelar Pameran Sketsa OE Periode 1950-1955. Berlangsung di Gedung Pameran FSRD IKJ, ada sedikitnya 70 karya sketsa milik Oesman Effendi atau akrab disapa OE, dari sekira 3 ribu sketsa yang berhasil didokumentasikan selama beberapa tahun terakhir.

OE, ilustrator ternama era orde lama kelahiran 1919 dan meninggal dunia pada 1985,  merupakan salah satu konseptor dan pelopor berdirinya IKJ dan Taman Ismail Marzuki (TIM). Karya-karya yang ditampilkan pada Pameran Sketsa OE Periode 1950-1955. Diperkirakan ada lebih dari 10 ribu karya yang dihasilkan OE.

Memasuki ruang pameran, tampak jajaran karya OE sangat kental dengan nuansa tanah kelahirannya, Sumatera Barat. Sketsanya dengan apik memotret keindahan alam Ranah Minang serta kehangatan yang terpancar dari balik bangunan-bangunan adat setempat.

Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain IKJ, Anindyo Widito yang disapa Dito mengatakan, pameran yang diselenggarakan oleh FSRD IKJ berkolaborasi dengan Yayasan OE KG 1919 merupakan sarana apresiasi dalam ruang pendidikan akademik seni rupa yang menjadi bagian penting dalam mengembangkan keilmuan dan praktik mengeksplorasikan gagasan visual. Dengan demikian, pameran menjadi bahan kajian keilmuan yang berharga. Selain itu, pameran menjadi bagian dari pengembangan kinerja FSRD IKJ untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).

Oleh karena itu, kata Dito, kerja sama antara FSRD IKJ dengan Yayasan OE KG 1919 menjadi penting dan berharga. Selain pendokumentasian secara digital artefak karya OE yang masih terus berjalan, salah satu kegiatan penting yang akan dilakukan adalah mengadakan pameran karya OE.

Karya-karya OE merupakan buah hasil perjalanan panjang dari proses kerja seni yang terus dijalani sampai akhir hayatnya. Karena itu, lanjut Dito,  sudah sepantasnya FSRD IKJ memberikan perhatian khusus dan dapat ikut menjaga aset berharga dari karya-karya OE.

“Pameran karya sketsa OE akan menjadi penanda pertama dari beberapa kegiatan yang akan dijalankan bersama Yayasan OE,”imbuh Dito.

Ketua Pelaksana Pameran, Oky Arfie Hutabarat, S.Sn. menyampaikan, pameran yang bertajuk “Sketsa OE Periode 1950-1955” ini diharapkan dapat dibawa “Pulang kampuang” untuk dipamerkan kembali di Sanggar Putih di Koto Gadang, Sumatera Barat.

“Kami berharap dengan ada pameran ini dapat menjadi titik balik positif bagi FSRD IKJ dalam melihat kembali sosok-sosok yang berperan penting dalam perjalanan awal IKJ dan menjadi langkah panjang ke depan untuk membuat Pusat Data Seniman yang dilahirkan dari kampus FSRD IKJ sebagai bahan riset dan pengembangan keilmuan seni rupa,”tambah Oky.

Anggota Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) komite seni rupa, Danton Sihombing dalam pidato pembukaan, Minggu (27/3) mengapresiasi kerja sama  antara IKJ dan Yayasan OE KG 1919 hingga terlaksana pameran Sketsa OE. Hasil karya tak ternilai dari seniman masa lalu ini, merupakan pesan yang harus disampaikan kepada generasi saat ini.

“Karya-karya seniman seperti Pak OE ini sangat menginspirasi dan menjadi kekayaan khasanah seni anak bangsa,” tandas Danton.

DKJ sendiri akan terus mendukung upaya pendokumentasian arsip dan karya seni. Sebab setiap arsip dan karya seni memiliki kekayaan budaya, intelektual dan ekonomi yang tinggi.

Arman Hanif dari Yayasan KG OE 1919 mengatakan sangat berterima kasih kepada periset dari IKJ yang dengan tekun melakukan pengumpulan sketsa karya OE. Arman yang merupakan salah satu kerabat dekat OE, berharap kerja sama akan terus berlangsung sampai seluruh sketsa terdokumentasi dengan baik.

“Kami menyadari karya OE bukan hanya kebanggaan keluarga, tetapi juga kebanggan bangsa ini,” pungkas Arman.

Pameran Sketsa OE Periode 1950-1955” berlangsung hingga Selasa, 12 April 2022 dari pukul 09.00 s.d 17.00 WIB di Galeri FSRD IKJ (hari Minggu tutup). Dikarenakan situasi yang masih Pandemik Covid-19 pameran sangat mengutamakan protokol kesehatan yang ketat, peserta yang ingin berkunjung dapat melakukan reservasi atau informasi kunjungan melalui sosial media FSRD IKJ (Instagram : @fsrdikj).

IKJ (dahulu Lembaga Pendidikan Kesenian Djakarta / LPKD) sejak berdirinya di tahun 1970  sudah menggagas untuk  menjadi tempat menimba ilmu-ilmu seni di bawah satu atap. Dengan demikian, komunikasi antar lintas keilmuan seni saling berkelindan dan menghasilkan gagasan karya yang diharapkan ekploratif dan bernilai. (J02)

  • Bagikan