Scroll Untuk Membaca

Tips

6 Hal yang Harus Kamu Pahami Sebelum Memilih Makanan Kucing Berdasarkan Ilmu Gizi Modern

6 Hal yang Harus Kamu Pahami Sebelum Memilih Makanan Kucing Berdasarkan Ilmu Gizi Modern

Memilih makanan kucing tidak lagi bisa dilakukan hanya berdasarkan rasa yang disukai atau label yang terlihat menarik. Kini, semakin banyak pemilik hewan yang mulai mempertimbangkan faktor-faktor seperti kandungan protein, tahap usia, dan kualitas bahan sebelum memutuskan pilihan makanan.

Ilmu gizi modern memberikan pendekatan yang lebih terstruktur dan ilmiah dalam memahami kebutuhan nutrisi kucing yang sangat berbeda dari hewan peliharaan lainnya.  Pendekatan ini juga mendorong hadirnya produsen makanan hewan yang lebih berfokus pada keseimbangan nutrisi seperti Unicharm Pet Food, yang memperhatikan kebutuhan spesifik kucing dari sisi gizi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

6 Hal yang Harus Kamu Pahami Sebelum Memilih Makanan Kucing Berdasarkan Ilmu Gizi Modern

IKLAN

Lantas, apa saja yang perlu dipahami perihal makanan kucing? Berikut ini adalah enam hal penting yang sebaiknya kamu pahami sebelum memilih makanan kucing berdasarkan prinsip ilmu gizi modern.

1. Kucing adalah Karnivora Obligate

Kucing secara biologis merupakan karnivora obligat, artinya tubuh mereka secara alami membutuhkan protein hewani sebagai sumber utama energi dan nutrisi. Tidak seperti manusia atau anjing, kucing tidak memiliki kemampuan optimal untuk mencerna karbohidrat dalam jumlah besar.
Makanan yang rendah protein hewani atau menggantinya dengan sumber nabati dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting seperti taurin, arginin, dan asam lemak esensial. Oleh karena itu, penting bagi pemilik kucing untuk selalu mengecek bahwa sumber protein hewani tercantum sebagai bahan utama dalam daftar komposisi makanan.

2. Tidak Semua Protein Bernilai Sama

Banyak makanan kucing yang mengklaim memiliki “tinggi protein,” namun yang lebih penting adalah kualitas protein tersebut. Protein dari sumber hewani seperti ayam, ikan, atau daging sapi lebih mudah diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh kucing dibandingkan protein nabati.

Selain mudah dicerna, protein hewani mengandung asam amino esensial yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh kucing. Ilmu gizi hewan modern mengutamakan keseimbangan antara kuantitas dan kualitas protein agar kucing tidak hanya kenyang tetapi juga mendapatkan nutrisi yang benar-benar dibutuhkan tubuhnya.

3. Kebutuhan Nutrisi Berbeda di Tiap Tahap Usia

Kucing memiliki kebutuhan nutrisi yang berubah sesuai dengan usianya. Anak kucing (kitten) memerlukan makanan yang tinggi protein, energi, dan kalsium untuk mendukung pertumbuhan. Sementara kucing dewasa butuh makanan yang lebih seimbang agar tidak mengalami obesitas.

Pada kucing senior, beberapa nutrisi harus dikurangi seperti fosfor dan natrium, untuk meringankan kerja ginjal dan organ lainnya. Maka dari itu, memberikan pakan yang sesuai dengan usia bukan sekadar preferensi saja melainkan bagian penting dari perawatan kesehatan jangka panjang.

4. Tambahan Nutrisi Bisa Berguna, Asal Seimbang

Beberapa makanan kucing modern kini dilengkapi dengan nutrisi tambahan seperti omega-3, prebiotik, atau antioksidan. Kandungan ini dapat memberikan manfaat tambahan, seperti mendukung sistem kekebalan tubuh, kesehatan kulit, dan pencernaan.

Namun, keseimbangan tetap menjadi kunci utama. Nutrisi tambahan yang diberikan dalam jumlah berlebihan atau tidak sesuai kebutuhan justru bisa mengganggu metabolisme tubuh kucing. Maka dari itu, penting untuk memahami fungsi setiap bahan tambahan dan tidak hanya terfokus pada panjangnya daftar kandungan.

5. Label “Grain-Free” Bukan Patokan Utama

Banyak produk makanan kucing dengan label “grain-free” seolah menawarkan kesan lebih sehat. Namun dalam praktiknya, tidak semua kucing alergi terhadap biji-bijian seperti gandum atau jagung. Biji-bijian juga bisa berfungsi sebagai sumber energi dan serat dalam jumlah yang proporsional.

Yang perlu dikhawatirkan adalah jika biji-bijian digunakan sebagai pengganti utama protein hewani. Dalam memilih makanan kucing, fokus utama tetap seharusnya pada kualitas dan keseimbangan protein, bukan sekadar ada atau tidaknya biji-bijian dalam komposisi.

6. Pilih Produsen yang Memiliki Pendekatan Ilmiah

Salah satu cara memastikan kualitas makanan kucing adalah dengan memilih produk dari produsen yang melakukan riset nutrisi hewan secara berkelanjutan.

Produsen dengan pendekatan ilmiah biasanya menyusun formula berdasarkan kebutuhan fisiologis kucing dan hasil uji klinis, bukan sekadar mengikuti tren pasar.

Beberapa produsen makanan hewan seperti Unicharm Pet Food, mengembangkan produk berdasarkan pemahaman mendalam tentang sistem pencernaan, sensitivitas makanan, dan keseimbangan mikronutrien. Pendekatan ini memberi jaminan bahwa makanan yang dikonsumsi kucingmu tidak hanya aman, tetapi juga bermanfaat dalam jangka panjang.

Memahami kebutuhan nutrisi kucing berdasarkan ilmu gizi modern adalah langkah penting dalam memastikan kesehatannya tetap optimal di setiap tahap kehidupan. Adapun hal yang harus diperhatikan mulai dari komposisi protein, usia, hingga kandungan tambahan, semuanya harus dipertimbangkan dengan cermat.

Lebih dari itu, memilih makanan dari produsen yang memiliki standar nutrisi berbasis sains seperti Unicharm Pet Food, kamu turut menjaga kesehatan kucing dalam jangka panjang, mencegah gangguan metabolik, dan meningkatkan kualitas hidupnya secara menyeluruh.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE