MADINA (Waspada): Bursa calon kepala daerah (cakada) atau bakal calon Bupati Mandailing Natal (Madina) akhir-akhir ini ramai diperbincangkan, baik di kalangan birokrat, aktivis maupun kalangan pemerhati Madina.
Nama-nama bacalon pun sudah mulai bermunculan, mulai dari Bupati petahana HM Jakfar Sukhairi Nasution, Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi, Dahlan Hasan Nasution (Mantan Bupati Madina 2014-2019), Ivan Iskandar Batubara (Mantan Ketua Kadin Sumut), Harun Musthafa Nasution (Wakil Ketua DPRD Sumut) yang juga cucu pendiri pondok pesantren Musthafawiyah Purba Baru, serta yang terakhir muncul nama Yasir Ridho Lubis (foto) yang merupakan anggota DPRD Sumut diprediksi bakal ikut meramaikan bursa calon Bupati Madina mendatang.
Nama Yasir Ridho Lubis pun turut mencuat dan mulai ramai diperbincangkan dalam bursa Cakada Kabupaten Madina di kalangan masyarakat maupun aktivis Madina, dikarenakan beliau merupakan sosok putra daerah dan mempunyai segudang pengalaman di kancah perpolitikan, baik daerah maupun luar daerah yang dianggap paling ideal untuk memimpin Madina melalui pemilihan kepala daerah tahun 2024 mendatang.
Taufik Pulungan, SH.I yang merupakan aktivis Madina dan juga Ketua Koalisi Mahasiswa Pergerakan Mandailing Natal (Kompak-Madina) kepada Waspada, Senin, (25/03) mengungkapkan dukungannya kepada Yasir Ridho Lubis untuk maju dalam kontestasi pilkada mendatang, bagi nya Yasir Ridho merupakan salah satu tokoh dan juga putra daerah Madina yang sudah terbukti sukses berkarir di kancah perpolitikan baik daerah maupun Sumut.
“Menurut saya, Yasir Ridho Lubis lebih ideal dan layak serta potensial memenangkan Pilkada Madina tahun 2024 serta menjadi bupati harapan rakyat Madina, karena Yasir Ridho ini jika kita lihat rekam jejaknya adalah pekerja keras yang memulai kariernya dari bawah dari organisasi kepemudaan, pengusaha, kemudian aktif di Partai Golkar sampai pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar dan Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara,” ujar Taufik.
Dalam karir organisasi kepemudaannya, Yasir Ridho Lubis yang pernah menjabat sebagai Ketua KNPI Sumut 2 periode (2007-2011 dan 2011-2014) ini dikatakan Taufik memiliki kapasitas, integritas, berpengalaman, berkomitmen dan mampu berkontribusi yang baik dalam menjalankan jabatan yang diembannya. Terbukti jika dia jauh dari berbagai masalah baik ketika berorganisasi di kepemudaan ataupun sebagai pengusaha dan politisi, Yasir tidak pernah bermasalah atau tersangkut hukum selama mengemban amanah jabatan yang dilakoninya.
Selanjutnya, dalam kancah politik, Yasir Ridho juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Partai Golkar Sumut pada tahun 2013, kemudian menjadi Ketua Harian Partai Golkar Sumut tahun 2019 dan sempat terpilih menjadi Ketua Golkar Sumut sebelum Musa Rajekshah (Ijeck) diberi mandat untuk memimpin Golkar Sumut.
Taufik pun mengatakan bahwa saat ini, Kabupaten Mandailing Natal perlu sosok pemimpin yang punya rekam jejak, pengabdian dan integritas yang baik dan tentunya mempunyai pengalaman yang mumpuni dalam membenahi Kabupaten Mandailing Natal.
“Saat ini kita dalam kondisi krisis kepemimpinan, banyak persmasalahan yang terjadi, serta ekonomi masyarakat yang semakin menjerit, ini perlu disikapi dan perlu pemimpin yang punya pengalaman yang mengerti akan kebutuhan rakyat, bukan pemimpin yang mementingkan kekenyangan diri sendiri sementara rakyat dibiarkan kelaparan dan tertindas. Yasir Ridho merupakan sosok yang pas untuk memimpin Madina ke depan, kita berharap semoga beliu bersedia mewakafkan dirinya untuk memimpin dan memajukan Mandailing Natal yang kita cintai ini,” pungkasnya. (cah/a32)