Scroll Untuk Membaca

Sumut

Wijaya Hasrimi: Saya Takut Banyak Yang Tersakiti

Wijaya Hasrimi: Saya Takut Banyak Yang Tersakiti

AEKKANOPAN (Waspada): Kepala UPT.Pengelolaan Irigasi Kualuh Barumun Rantau Perapat,Wijaya Hasrimi,ST, MT, akui sulitnya menertibkan jalur Daerah Aliran Sungai (DAS) pada sungai Gapual Aek kanopan dan anak Sungai Salingsing yang berada di Kecamatan Kualuh hulu kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).

Hal tersebut diungkapnya pada sesi door stop usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi B DPRD Labura beserta perwakilan perusahan perkebunan dari PT.Socfindo Aek Loba, Kabupaten Asahan dan PT.Ledong West Indonesia (LWI) Kanopan Ulu, terkait problem banjir yang melanda Ibu kota Labura, Kamis (17/11).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Wijaya Hasrimi: Saya Takut Banyak Yang Tersakiti

IKLAN

” Saya takut banyak yang tersakiti jika kita membuka dan menertibkan jalur DAS pada sungai Aek kanopan dan anak sungai Salingsing, sebab wilayah DAS Sungai Aek kanopan ini tidak saja di Kabupaten Labura, Asahan namun sampai hingga ke Kabupaten Toba, ” ucapnya.

Bahkan kepala UPT.Pengelolaan Irigasi Kualuh Barumun ini terkesan berat untuk menegaskan status anak sungai Salingsing yang merupakan rangkaian dari Sungai Aek Nauli yang melintasi areal kebun PT.Socfindo Aek loba, Asahan.

” Tadi sudah sampaikan kepada Ketua Komisi B dalam forum, tanya sama beliau saja, sekali lagi saya tidak ingin nanti banyak yang tersakiti, ” ucapnya.

Kendati akhirnya Wijaya Hasrimi,ST, MT, membenarkan jika sungai Salingsing merupakan anak sungai yang berkaitan dengan sungai Gapual Aek kanopan pada hilirnya dan memiliki hulu di Kabupaten Asahan.

Saat disinggung terkait wilayah DAS pada sungai Salingsing yang melintasi areal kebun PT.Socfindo Aek loba, Wijaya Hasrimi mengatakan ” Terkait dengan DAS pada anak sungai, sudah diatur pada peraturan berapa luasannya, ” ucap Hasrimi, tanpa ingin merinci berapa lebar wilayah DAS pada anak sungai.

Sebelumnya pada sesi interaktif forum RDP, Ketua Komisi B, Mufti Ahmad Dalimunthe juga meminta kejelasan dari UPT.Pengelolaan Irigasi Kualuh Barumun terhadap status sungai Salingsing.

Mengingat adanya normalisasi yang dilakukan oleh PT.Socfindo pada hulu sungai Salingsing yang diduga tidak memiliki kajian tehnis yang baik, sebagaimana di syaratkan dalam Permen PUPR nomor: 28/PRT/M/2015 tahun 2015.

” Status aliran tersebut perlu di ketahui dengan jelas, apakah aliran ini dikategorikan sebagai sungai, anak sungai atau parit, agar kita mengetahui statusnya secara pasti, ” ucap politisi PDIP ini bertanya pada UPT.Kualuh Barumun.

Pertanyaan ketua Komisi B tersebut mendapat penjelasan dari Wijaya Hasrimi,ST, MT, jika di Labura ada memiliki beberapa sungai, selain sungai Kualuh, Gapual, Mambang ada juga sungai Salingsing. (Cim)

Foto: Kepala UPT.Pengelolaan Irigasi Kualuh Barumun Rantau Perapat, Wijaya Hasrimi,ST, MT, sedang pemaparan program dan status beberapa sungai di Labura pada RDP bersama Komisi B DPRD Labura, Kamis (17/11). (Waspada/Ilyas Munthe)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE