PEMATANGSIANTAR (Waspada): Wartawan mendapat tuntutan untuk berkompeten, berintegritas dan profesional.
“Salah satu caranya dengan mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Melalui UKW, bisa mengetahui seorang wartawan berkompeten atau belum berkompeten,” tegas Wali Kota Susanti Dewayani saat membuka UKW angkatan ke-57 di 2023 dengan penyelenggara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Pematangsiantar di Batavia Hotel, Jl. Gereja, Senin (17/7).
Menurut Wali Kota, wartawan atau pers memiliki peranan penting dan bertanggungjawab menyebarluaskan informasi positif ke masyarakat. “Wartawan merupakan profesi mulia sebagai pilar keempat demokrasi, dengan berpedoman kepada Undang-undang (UU) Pers No. 40 tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalistik.”
“Tingkatkan profesionalisme wartawan. Dengan UKW, jurnalis unggul dan berdaya saing tinggi,” imbuh Wali Kota.
Pada kesempatan itu, Wali Kota mengapresiasi PWI yang telah memanfaatkan dana hibah dari Pemko Pematangsiantar melalui Dinas Kominfo sebesar Rp120 juta untuk menyelenggarakan UKW. “Menjadi PR bagi kami untuk memikirkan agar seluruh wartawan bisa berkompeten.”
Apalagi, lanjut Wali Kota, sesuai Surat Edaran Gubsu, jurnalis atau wartawan yang kompeten yang bisa bermitra dengan pemerintah.
“Kemajuan suatu kota, insan pers turut mempengaruhi dan insan pers bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat. Beri solusi untuk pemerintah, guna memajukan Pematangsiantar demi mewujudkan kota sehat, sejahtera dan berkualitas,” imbuh Wali Kota seraya berharap seluruh peserta UKW lulus dan ada pernyataan kompeten.
Sementara, Komisi Uji Kompetensi Dedi Sahputra mewakili Ketua PWI Pusat menyatakan UKW tidak terlepas dari tanggung jawab insan pers terhadap kinerja wartawan di seluruh Indonesia.
“Siapa saja bisa menjadi wartawan, namun ada pengujian kompetensinya. Kalau tidak kompeten, bisa saja membuat berita hoax. Wartawan harus paham UU Pers dan Kode Etik serta mengimplementasikannya,” tegas Dedi.
Sedang Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik bersyukur, karena Pemko memberikan dana hibah untuk pelaksanaan UKW.
Menurut Farianda, UKW perlu sebagai program Dewan Pers. “Seluruh wartawan bisa kita anggap profesional setelah mengikuti UKW. Semua profesi ada sertifikasinya, termasuk wartawan.”
Kepada peserta UKW, Farianda mengingatkan agar jangan gugup dan stres, karena jika sejak awal stres, semua bisa hilang dan hancur. “Happy saja. Saya yakin semua lulus dan kompeten, tapi jangan coba-coba melakukan copy paste.”
Sebelumnya, Ketua PWI Pematangsiantar Surati menyampaikan UKW angkatan ke-57 itu mengambil tema, “Ciptakan Wartawan Profesional yang Berintegritas dan Kompeten,” berlangsung selama dua hari pada Senin-Selasa (17-18/7).
Peserta 36 orang terdiri 30 peserta UKW muda dan enam peserta UKW madya, penguji enam orang terdiri dua orang dari pusat dan empat dari Sumut.
Surati mengaku bangga dengan antusias peserta UKW. “Jika di daerah lain, panitia UKW sampai memperpanjang waktu pendaftaran, tapi di Pematangsiantar justru peserta sangat membludak dan melebihi kuota.”
Kepada Pemko, Surati berterimakasih yang telah mendukung PWI melaksanakan UKW yang merupakan program PWI Pusat. “Kalau sudah berkompeten, Insya Allah sudah profesional dan tidak salah bikin berita, karena melaksanakan tugas sesuai UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik.”
Kapolres AKBP Yogen Heroes Baruno dan Kajari Jurist Precisely Sitepu turut memberikan sambutan.
Kegiatan juga berangkai dengan pemberian cendera mata dari PWI Pematangsiantar kepada Wali Kota, Kapolres dan Kajari.
Tampak hadir Plt Kadis Kominfo Johannes Sihombing, Plt Kadis Perhubungan Julham Situmorang dan lainnya.(a28/a27)
