BESITANG (Waspada): Warga Lingk IX, Kel. Bukit Kubu, Kec. Besitang, resah karena air paluh berwarna hitam pekat diduga akibat tercemar limbah dari industri pabrik kelapa sawit (PKS) di daerah itu.
Selain mencemari lingkungan, warga di daerah pesisir ini sangat resah karena air paluh yang selama ini me jadi tempat pemandian para anak mengeluarkan aroma busuk yang sangat menanggu kenyaman warga.
Sugito, salah seorang warga ditemui Waspada, Senin (2/1), mengatakan, pembuangan limbah industri ke aliran paluh tidak dapat dibenarkan, sebab hal ini berdampak pada pencemaran lingkungan.
Menurut mantan Kepling itu, pencemaran ini sudah berlangsung selama beberapa hari. Ia mengaku kecewa, pencemaran terhadap anak sungai ini sudah kerab terjadi, tapi tidak ada sedikit pun perhatian dari aparat pemerintah.
“Sebagai masyarakat, kami meminta pihak terkait turun mengecek ke lapangan dan jika ada industri sawit yang terbukti membuang limbah secara sembarangan, maka harus diberi sanksi tegas sesuai dengan UU,” ujar Sugito.
Keluhan serupa juga disampaikan Ramlan, warga yang rumahnya berada persis di pinggir paluh. Petugas kebersihan masjid Baitul Khair itu mengaku sangat terganggu dengan aroma busuk dari anak sungai yang terkontaminasi limbah.
Tidak hanya warga di seputaran bantaran anak sungai saja yang terganggu, tapi para nelayan tradisional juga merasakan dampaknya secara tak langsung, karena air paluh yang bercampur akan mengalir ke sungai tempat mereka mencari nafkah.
Warga tidak apriori atas kehadiran pabrik kelapa sawit di daerah ini karena dapat menampung tenaga kerja. Tapi, masyarakat meminta kepada pengusaha memperhatian ekosistem lingkungan dan jangan seenaknya membuang limbah.
Keberadaan paluh atau anak sungai ini tidak hanya berkaitan langsung dengan kepentingan hajat hidup para nelayan, tapi paluh ini juga tempat atau taman bermain para anak pesisir. Setiap air pasang besar, anak-anak ramai mandi di paluh ini.
Pantauan Waspada, kondisi air paluh terlihat berwarna hitam pekat dan aromanya juga tak sedap. Sejumlah anak di daerah pesisir ini tampak mengidap penyakit gatal-gatal pada kulit. Penyakit ini diduga ada korelasinya dengan sanitasi lingkungan yang tak sehat.
(a10)
Teks Foto: AIR paluh Lingk IX, Kel. Bukit Kubu, Kec. Besitang, berwarna hitam pekat diduga akibat tercemar limbah. Waspada/Asrirrais