Scroll Untuk Membaca

Sumut

Warga Ramba Sihasur Tapsel Kembali Memohon Perbaikan Jalan

TAPSEL (Waspada): Warga Desa Ramba Sihasur, Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan kembali memohon perbaikan Jalan yang sudah lama mengalami kerusakan parah kepada pemerintah daerah setempat.

“Melalui Harian Waspada, kami kembali meminta Kepada Bupati Tapsel untuk memperbaiki jalan ke kampung kami, Desa Ramba Sihasur yang sudah lama rusak berat,” ujar Tokoh Masyarakat Desa Ramba Sihasur, Gomuk Pane, 72 dan Parlindungan Lumban Tobing, 76 di Sipirok, Kamis (24/3)

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Warga Ramba Sihasur Tapsel Kembali Memohon Perbaikan Jalan

IKLAN

Kata mereka, 300 meter jalan Sepanjang 12 KM tersebut sudah sangat membahayakan karena posisinya terletak pada tikukan tajam di puncak pendakian jalan yang berada di Desa Sigiring Giring Lombang.

“Setidaknya jalan yang 300 meter tersebut diutamakan pemerintah karena kondisinya sudah sangat menghawatirkan,” ujar Gomuk Pane.

Dikatakannya, kerusakan jalan itu sudah sering disampaikan kepada camat dan bahkan camat sudah sering melewatinya dan terakhir Camat Sipirok datang ke Desa Ramba Sihasur yakni pada akhir tahun lalu untuk menghadiri Musrenbang Desa, Namun kehadirannya tidak berpengaruh kepada kerusakan jalan.

Warga Ramba Sihasur Tapsel Kembali Memohon Perbaikan Jalan
Mobil angkutan umum yang mengakut warga Desa Ramba Sihasur untuk berbelanja ke Pekan Pasar Tradisional Sipirok saat melewati kerusakan jalan di Desa Sigiring Giring Lombang, Kecamatan Sipirok.(Waspada/Syarif Ali Usman)

Pantauan Waspada yang turun ke lokasi, terdapat dua kerusakan parah dan sulit dilewati kenderaan roda empat maupun roda dua. Kerusakan jalan di dua titik itu sudah sangat membutuhkan perhatian pemerintah untuk keselamatan warga saat melintasinya.

Untuk melewati titik kerusakan pertama, yakni tikungan tajam pada jalan pendakian yang berada di Desa Sigiring Giring Lombang, penumpang yang berada dalam mobil angkutan umum dan hanya pada hari hari pekan datang menjemput dan mengantar penumpang yang akan belanja ke Pekan Pasar Tradisional Sipirok, terpaksa diturunkan agar mobil angkutan itu mampu melewati tikungan tajam yang berada di puncak pendakian.

Sedangkan penumpang yang diturunkan terpaksa berjalan kaki melewati pendakian hingga tiba pada jalan yang sudah landai dan kembali menaiki mobil yang akan mengantar mereka ke desanya. Hal ini dilakukan karena para penumpang tidak berani dalam mobil saat melewati pendakian itu.

“Songon namanggadis hosa Pola atia mamolus dalan nasego on, (Bagaikan menjual nyawa saat melewati jalan rusak ini),” ujar salah satu ibu yang menjadi penumpang saat melewati kerusakan jalan tersebut.

Katanya, sebenarnya dia maupun penumpang lainnya sudah enggan melewati jalan rusak tersebut, namun karena terpaksa untuk belanja keperluan sehari hari selama seminggu, mau tak mau harus mereka jalani. Hal yang sama juga dilakukan untuk melewati kerusakan jalan di titik kedua yang berjarak sekira 500 meter dari titik pertama.

Sedangkan untuk transportasi anak sekolah, mereka hanya mengandalkan kenderaan roda dua yang harus dimiliki pelajar tingkat SMP dan SMA. Kondisi ini disebabkan tidak ada angkutan umum setiap hari ke desa mereka itu dan hal itu juga disebabkan kerusakan jalan yang merata sehingga angkutan umum tidak bersedia.

Monang Parantoan Simamora, Ketua Kelompok Tani Subur Desa Ramba Sihasur saat dijumpai di lokasi kerusakan Jalan, mengatakan warga Desa Ramba Sihasur dan warga Sigiring giring Lombang serta para petani yang melewati jalan itu sudah melaksanakan gotong royong memperbaiki jalan itu, namun hasilnya tidak bertahan lama.

“Karena kondisi jalan ini, kami berharap kepada pemerintah utamanya kepada Bapak Bupati Tapsel untuk memperhatikan kerusakan jalan yang menjadi urat nadi perekonomian dan pendidikan desa Kami Ramba Sihasur,” ujar Monang. (a31)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE