SEIBAMBAN (Waspada): Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, warga Muhammadiyah Serdang Bedagai (Sergai) menggelar salat gerhana matahari (Kusuf), Kamis (20/4) di sejumlah masjid Taqwa Muhammadiyah.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kab.Serdang Bedagai (Sergai) Achyar SH,MSP kepada Waspada.id usai salat Kusuf diasjid Taqwa Desa Pon Kec.Sei Bamban menuturkan menjelang detik-detik akhir Ramadaan 1444 H tepatnya Kamis, 29 Ramadan 1444 H, 20 April 2023 M terjadi gerhana matahari Hibrid di Indonesia.
Gerhana total lanjut Ketua PDM Sergai, melintasi kawasan pulau Kisar Maluku Barat hingga Kabupaten Biak Numfor Papua Barat, kawasan lainnya di Indonesia termasuk Kab.Sergai dilintasi gerhana sebagian kecuali wilayah Banda Aceh dan Sabang,
” Melalui Maklumat No. 01/MLM/I.1/E/2023, Senin, 18 April Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah mengimbau kepada Pimpinan dan warga Muhammadiyah untuk melaksanakan ibadah salat gerhana matahari ( Kusuf) dengan memperbanyak doa, zikir, dan sedekah serta melakukan pengamatan gerhana menggunakan alat yang dimiliki”, sebut Achyar .
Menurut Ketua PDM Sergai, sejumlah masjid Taqwa Muhamamdiyah Kab. Sergai melaksanakan salat gerhana matahari (sholat Kusuf) yang merupakan salah satu tanda tanda kebesaran Allah SWT sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT kita melaksanakan salat kusuf di masjid Taqwa Muhammadiyah Ranting Desa Pon Kecamatan Sei Bamban.
Hal tersebut lanjut Ketua PDM Sergai, berdasarkan hadis, dari ‘Aisyah (diriwayatkan) Ia berkata, ” Pernah terjadi gerhana Matahari lalu Rasulullah SAW memerintahkan seseorang menyerukan aṣ-ṡalātu jāmi‘ah. Kemudian orang-orang berkumpul, lalu Rasulullah SAW salat mengimami mereka. Beliau bertakbir …., kemudian membaca tasyahhud, kemudian mengucapkan salam. Sesudah itu beliau berdiri di hadapan jamaah, lalu bertahmid dan memuji Allah SWT
Kemudian bersabda: Sesungguhnya Matahari dan Bulan tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah. Oleh karena itu apabila yang mana pun atau salah satunya mengalami gerhana, maka segeralah kembali kepada Allah dengan zikir melalui salat (HR. an-Nasai).
Disampaikan Ketua PDM Sergai, Salat gerhana dilaksanakan pada saat terjadi gerhana sampai dengan usai gerhana, baik pada saat gerhana Matahari maupun gerhana Bulan, pada gerhana total atau gerhana sebagian. Apabila gerhana usai sementara salat masih ditunaikan, maka shalat tetap dilanjutkan dengan memperpendek bacaan.
” Orang yang dapat mengerjakan shalat gerhana adalah mereka yang mengalami gerhana atau berada di kawasan yang dilintasi gerhana. Orang yang berada di kawasan yang tidak dilintasi gerhana tidak perlu mengerjakan salat gerhana”, terang Achyar
Adapun esensi fenomena gerhana dalam Islam matahari dan bulan beredar menurut perhitungan (QS Al-Rahman: 5). Dalam peredaran bulan, bumi dan matahari tersebut kemudian terjadilah siang dan malam (QS. Al Fushshilat: 37). Dinamisnya gerakan kedua benda yang secara konsisten, pasti, dan teliti itu dapat diukur sehingga diketahui kapan akan terjadinya gerhana (QS. Al-An’am: 96), tutupnya.
Sebelumnya bertindak sebagai Imam dan Khatib sholat Kusuf di masjid Taqwa Muhammadiyah Desa Pon, Ustaz Sofyan Arif Sihotang SPdI yang dalam khutbahnya menyampaikan materi khutbah salat tentang “Gerhana Matahari adalah Tanda Tanda Kekuasaan Allah”. selain itu, hikmah dari gerhana Matahari ini dapat menundukkan kesombongan manusia.
Turut hadir dalam pelaksanaan salat Kusuf, selain Ketua PDM Sergai Achyar, juga hadir Kepala Desa Pon Andrianto,SP, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sei Bamban Rachmat Ryanto, Ketua Ranting Muhammadiyah Desa Pon Sunarto, Pimpinan Cabang Aisyiyah Sei Bamban Leli Sundari dan seluruh jemaah Muhammadiyah Sei Bamban.(a15)
.