SIMALUNGUN (Waspada): Kalangan masyarakat dari sejumlah Kecamatan di bumi ‘Habonaron Do Bona’, Simalungun mengharapkan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) segera merealisasikan perbaikan infrastruktur jalan provinsi di sejumlah titik yang ada di daerah Simalungun.
” Kita sangat mengharapkan pak Gubsu Edy Rahmayadi segera merealisasikan, karena hampir seluruh badan jalan berstatus jalan provinsi yang ada di Simalungun mengalami rusak parah, khususnya jalan menghubungkan P.Siantar – Perdagangan,” harap AgusPurba, warga Perdagangan, Kec. Bandar.
Kepada Waspada, di Perdagangan, Kamis (24/3), Agus Purba mengungkapkan, kondisi jalan di Simalungun, khususnya Jalan Perdagangan – Pematangsiantar, mengalami rusak parah. Bahkan kerusakan paling parah persis berada di jalan tengah kota Perdagangan.

Menurutnya, kerusakan parah jalan tersebut sudah cukup lama. Pemerintah daerah dan kecamatan sudah berupaya memperbaikinya dengan cara ‘marharoan bolon’ atau gotong royong, namun kondisi jalan hanya hitungan hari jalan sudah rusak kembali.
” Kerusakan jalan di Perdagangan saat ini benar-benar menyiksa, membuat warga dan pengguna jalan mengeluh. Selain kondisinya berlubang-lubang, bila hujan turun jalan berlumpur, sedang bila panas hari menjadi sumber debu,” kata Agus.
Sinaga, warga Perdagangan lainnya juga mengungkapkan hal yang sama. Dia mengatakan perbaikan jalan provinsi menghubungkan Perdagangan – Pematangsiantar harus segera dilakukan. Hal ini mengingat sudah terlalu lama kerusakan tersebut dibiarkan.
” Saya pernah dengar dan baca di media, pak Gubsu Edy Rahmayadi akhir tahun 2021 lalu pernah berjanji akan segera memperbaiki jalan provinsi di Simalungun. Bahkan janji itu diungkapkan dihadapan bupati, camat dan pangulu. Waktu itu Gubsu bilang awal Januari 2022 jalan rusak itu sudah langsung dikerjakan. Namun hingga memasuki bulan ketiga tahun ini, belum ada dikerjakan bahkan tanda-tandanya saja pun belum ada,” ungkapnya, seraya mengharapkan perbaikan jalan dimaksud dapat segera dilaksanakan.
Pengamatan Waspada di lapangan, kondisi jalan Perdagangan – Pematangsiantar sepanjang 40 Km ditemukan banyak lubang-lubang berukuran besar dan kecil yang sangat menggangu bagi pengguna jalan. Kerusakan terjadi sejak dari jembatan Sungai Bahbolon Perdagangan, masuk ke inti kota Perdagangan sampai ke dekat Simpang Pajak Negeri, kondisi jalan kupak-kapik.
Selanjutnya, kerusakan jalan juga ditemukan di kawasan Marihat Lanbaw, Marihat Bandar, Kerasaan Rejo Kec. Bandar. Kerasaan – Suka Rakyat, Kec. Pematangbandar. Kawasan Titi Kuning hingga Bukit Maraja, Pamatang Asilum, Bangun Kec. Gunung Malela.
Kawasan Batu Tujuh, Batu Lima, Batu Empat hingga jalan depan Pengadilan Negeri Simalungun terdapat kerusakan jalan cukup parah.

Warga diseputar Batu Empat jalan Asahan mengungkapkan, kerusakan jalan dipicu oleh alat pengangkutan yang melintas selalu bermuatan sarat. Terutama truk-truk bermuatan kayu mitra TPL, setiap hari melintas dengan muatan penuh tanpa hambatan atau larangan dari instansi terkait. ” Sepertinya tidak ada yang berani melarang truk-truk mitra TPL ini, mereka bebas tanpa hambatan,” ucap warga.
” Justru kita khawatir kalau jalan ini diperbaiki nanti, kemudian akan cepat rusak karena truk-truk kayu ini tetap dibiarkan melintas,” timpal Panjaitan warga setempat.
Warga juga mempertanyakan, kerusakan jalan tidak pernah mendapat perbaikan selama bertahun-tahun, sehingga tidak diketahui apa peranan Ka.UPT Bina Marga Sumut yang ada di jalan Ade Irma P.Siantar.
Sementara, dalam kegiatan Pra Musrenbang penyusunan RKPD Provinsi tahun 2003 yang digelar di Niagara Hotel Parapat, Rabu (16/3), lalu, Gubsu Edy Rahmayadi, menegaskan telah menganggarkan biaya untuk perbaikan jalan provinsi di Kab. Simalungun sebesar Rp. 208 milar. Anggaran sebesar itu akan dialokasikan untuk memperbaiki jalan sepanjang 37,60 kilometer dan pembuatan drainase sebesar Ro.2,640 miliar.
Sedangkan Kepala UPT Dinas Bina Marga Sumut di P.Siantar, Kamis (24/3), tidak berhasil dikonfirmasi. Menurut informasi diperoleh, kepala UPT lebih sering berada di Medan.(a27).











