BESITANG (Waspada): Dinas Sosial (Dinsos) Kab. Langkat, Sabtu (15/3), menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga fakir di Lingk IX, Kel. Bukit Kubu, Kec. Besitang, yang tertimpa musibah ambruknya rumah tempat tinggal.
Bantuan kemanusiaan ini diserahkan melalui relawan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Eva Mayandari dan dua orang perwakilan dari petugas PKH, yakni Muhmmad Amrinuddin dan Rahma Istiqomah.
Proses serah terima bantuan dari Dinsos kepada korban, Afipudin Daulay, disaksikan oleh Kepala Lingkungan IX, Kel. Bukit Kubu, Suhaimi Efendy dan sejumlah masyarakat setempat.
Relawan TKSK, Eva Mayandari, pada saat itu mengatakan, Kadis Sosial Langkat, Taufik Rieza, S.STP, M.AP, berharap semoga bantuan yang diberikan dapat membantu meringankan beban warga yang sedang tertimpa musibah.
Bantuan yang diberikan kepada Afipudin dan Herman Asani, antara lain, dua helai selimut, matras (kasur), beberapa kemeja, baju sholat, handuk dan perlengkapan mandi, kain sarung, makanan siap saji, serta selembar terpal.
Karena salah seorang dari korban menderita disabilitas, Dinas memberikan bantuan ekstra, antaralain dua karung beras, minyak goreng, gula, telur, dan makanan ringan berupa roti kering.
Bantuan kemanusian ini merupakan Program Rehabilitasi Sosial T.A 2025 dari Dinas Sosial untuk kegiatan penyediaan pemakanan bagi penyandang disabilitas dan warga terlantar.
Dua hari sebelumnya, Kamis (13/3), Wakil Ketua Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Kab. Langkat H. Rusmandianto Karo-karo, MM, turun meninjau rumah warga fakir yang ambruk tersebut.
Pada kesempatan pertama, Baznas memberi paket bantuan kemanusiaan berupa bahan kebutuhan pangan kepada keluarga yang tertimpa musibah dan selanjutnya akan melakukan rekonstruksi bangunan rumah.
Untuk sementara ini, Afipudin, terpaksa tidur di atas tanah dengan beralaskan papan puing bangunan rumah yang ambruk dan diberi atap seng. Di lokasi tempat tinggal darurat inilah, ia bertahan.
Afipudin yang sebelumnya kalut, bahkan frustrasi karena rumah tempat tinggalnya telah rata dengan tanah. Tapi, kini ia sudah mulai bisa menarik nafas lega karena negara telah hadir. Ia berharap, rumahnya dapat secepatnya berdiri kembali.(a10)
