KUTACANE (Waspada): Ambeq Farma Arta Sinaga, warga Desa Kuta Batu II, Kecamatan Lawe Alas, Kabupaten Aceh Tenggara meminta Polda Sumut agar secepatnya menangkap para pelaku pembunuhan anaknya yang dianiaya dengan cara dipukul dan ditendang oleh puluhan orang hingga tewas.
Kepada Waspada.id, Minggu (28/7), Farma menjelaskan, anaknya Sri Hardiansyah Sinaga, 20, yang akrab disapa Macan, tewas setelah pulang dari rumah pacarnya. Tragis, otak pelaku yang diketahui berinisial S, F, N dan B meneriaki korban sebagai pelaku begal sehingga memancing emosi pengguna jalan. Para perlaku diduga akibat dendam pribadi sehingga meneriaki korban sebagai begal, sebutnya.
Menurut informasi, kejadian bermula saat korban bersama temannya nongkrong di Jalan Truno Joyo, Desa Cinta Rakyat, Percut Seituan, Deliserdang, Sumatera Utara, pada, Rabu (17/7) lalu, usai pulang dari rumah pacarnya. Tiba-tiba datang beberapa orang pelaku berinsial S, F, N dan B menuduh korban sebagai pelaku begal.
Warga yang mendengar teriakan para pelaku langsung menganiaya korban secara bersama-sama dengan cara dipukul, ditendang hingga tewas. Farma selaku orang tua tentunya tidak menerima anaknya diperlakukan sedemikian rupa hingga meninggal dunia.

Farma bersama kuasa hukumnya sudah melaporkan kasus ini ke Polda Sumut pada Senin, (22/7), dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor: STTLP/B/955/VII/2024/SPKT/Polda Sumatera Utara. Saat ini kepolisian sudah mulai memanggil saksi-saksi.
Farma menjelaskan bahwa saat kejadian, korban bersama dengan temannya, menumpang sepeda motor untuk menjumpai pacarnya di sekitar Jalan Trunojoyo, Cinta Rakyat, pukul 08:00 WIB. Saat mengumpul bersama temannya, suasana sedang ramai, korban dituduh begal.
“Jadi ini diprovokasi oleh 4 orang ini. Mungkin ini karena S ada dendam pribadi sebelum-sebelumnya. Intinya karena enggak sanggup duel dengan yang si almarhum akhirnya 4 orang itu memprovokasi dengan kata begal. Kami punya videonya, banyak kali warga yang menganiaya, yang nggak tahu apa-apa karena terprovokasi kata begal,” terang Farma sembari berharap Polda Sumut untuk segera menangkap para pelaku.(cseh)
Teks Foto :