PEMATANG SIANTAR (Waspada): Wali Kota Pematang Siantar menegaskan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) merupakan komitmen bersama untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi dari sisi pasokan dan mendorong produksi.
“Guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif dan berdampak nasional. Kegiatan ini mencakup perluasan kerjasama antar daerah, komitmen penyelenggaraan operasi pasar serta implementasi gerakan urban farming (pertanian perkotaan),” tegas Wali Kota Susanti Dewayani saat sinergi GNPIP untuk memperkuat pengendalian inflasi di lapangan parkir pariwisata, Jl. Merdeka, Jumat (30/9) sore.
Menurut Wali Kota, semua pihak harus menggelorakan semangat dan berjuang bersama dalam mengendalikan inflasi, khususnya inflasi pangan.
Hal itu, lanjut Wali Kota, mengingat saat ini Indonesia tengah dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti ketidakpastian ekonomi global dan resiko stagflasi.
“Hal ini, karena inflasi pangan memiliki bobot yang cukup besar dari komposisi pengeluaran masyarakat, hingga pengendalian inflasi akan memberikan dampak sosial yang besar untuk kesejahteraan masyarakat,” sebut Wali Kota.
Upaya sinergi antar daerah, tegas Wali Kota, diperlukan untuk mencukupi kelangkaan pangan serta meningkatkan kapasitas produksi sebagai langkah antisipasi gejolak ketahanan pangan.
“Pemko bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan seluruh pemangku kepentingan harus mendukung upaya stabilisasi harga dan senantiasa bersinergi untuk menjaga terkendalinya inflasi pangan,” tegas Wali Kota.
Hal itu, lanjut Wali Kota, membutuhkan strong partnership (kemitraan yang kuat) dan komitmen seluruh elemen terkait. “Dalam upaya pengendalian inflasi pangan, diperlukan implementasi kebijakan ril yang bisa langsung dirasakan masyarakat.”
Untuk mewarnai implementasi GNPIP, Wali Kota menyebutkan, Bank Indonesia (BI) dan Pemko Pematang Siantar menyepakati perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD), komitmen bersama pelaksanaan operasi pasar dan pencanangan urban farming dengan pembagian 7.700 bibit cabai merah, 3.500 bibit cabai rawit, 770 bibit sawi hijau dan 770 bibit tomat.
Menurut Wali Kota, urban farming berkembang sebagai respon dari banyaknya masalah yang berkaitan dengan kehidupan di perkotaan, yakni semakin berkurangnya lahan pertanian, karena pembangunan.
“Hal ini memicu orang dengan kemampuan dan pengetahuan dalam bidang pertanian, memanfaatkan peluang dengan mengoptimalkan potensi sumber daya sekitar. Tujuannya, membudidayakan tanaman sayuran pada lahan terbatas dan terlantar secara maksimal. Menggunakan polybag merupakan cara lain dalam menanam di lahan terbatas,” imbuh Wali Kota.
Sementara, Kepala Kantor Perwakilan BI Pematang Siantar Teuku Munandar menyebutkan, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), di level provinsi, laju pergerakan inflasi Sumut pada Agustus 2022 tercatat 5,39 persen (yoy) atau masih berada di atas rata-rata nasional sebesar 4,69 persen.
Sedang Pematang Siantar, lanjut Munandar, sebagai salah satu dari lima kabupaten/kota di Sumut yang menjadi daerah penghitungan inflasi, laju inflasi pada Agustus 2022 berada di angka 5,01 persen secara tahunan.
Komoditas, imbuh Munandar, yang selama tahun 2022 sering muncul menjadi penyumbang inflasi yakni daging ayam, cabai, rokok, ikan dencis, tomat dan bawang merah. “Selama Mei hingga Agustus 2022, kenaikan laju inflasi Pematang Siantar tercatat 0,48 persen yang berarti lebih rendah dari kenaikan laju inflasi nasional yang mencapai 1,14 persen.”
Mengenai cakupan program kerja GNPIP yang diluncurkan, lanjut Munandar, yakni perluasan KAD yang ditandai penandatangan nota kesepahaman (MoU) KAD antara Pematang Siantar dengan Kab. Simalungun, penandatangan MoU KAD antara Pemkab Simalungun dengan Provinsi Bangka Belitung.
Kemudian, kegiatan pasar murah yang diselenggarakan TPID Pematang Siantar, program urban farming berupa pembagian polybag kepada masyarakat di Pematang Siantar, Simalungun, Batubara, Tanjungbalai dan Labuhanbatu Selatan.
Turut memberikan sambutan Bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga diwakili Sekda Esron Sinaga.
Sinergi GNPIP dihadiri mewakili Danrem 022/PT, mewakili Danrindam I/BB, Ketua Dekranasda H. Kusma Erizal Ginting, Ketua Pengadilan Agama, Danki Brimob Subden 2B, mewakili Dandenpom I/1, Sekda Budi Utari Siregar, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Batubara Reno Asmara, Ketua TP PKK Tanjungbalai Ny. Hifatiah H Waris, mewakili TP PKK Labusel dan Batubara, pimpinan perbankan, pimpinan OPD dan lainnya.(a28).
Foto: Wali Kota Pematang Siantar Susanti Dewayani (dua kanan), didampingi Sekda Budi Utari Siregar (paling kanan) pose bersama Bupati Simalungun diwakili Sekda Esron Sinaga (dua kiri), Kepala Kantor Perwakilan BI Teuku Munandar (paling kiri) usai penandatanganan nota kesepahaman Kerjasama Antar Daerah saat sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di lapangan parkir pariwisata, Jl. Merdeka, Jumat (30/9) sore.(Waspada-Edoard Sinaga).