PEMATANGSIANTAR (Waspada): Wali Kota Pematangsiantar Susanti Dewayani menyaksikan penayangan perdana (gala premiere) film Sianțar Hotel Berdarah.
Film semi dokumenter itu merupakan adaptasi dari buku yang penulisnya Kusma Erizal Ginting.
Wali Kota mengaku bangga dan terharu, karena akhirnya film semi dokumenter itu dapat rampung dan kena tayang.
“Hari ini penayangan perdana,” imbuh Wali Kota saat bersama Ketua Dekranasda Kusma Erizal Ginting menyaksikan penayangan perdana film dokumenter itu di Cinepolis, Jl. Medan, Senin (17/2) siang.
Menurut Wali Kota, film Sianțar Hotel Berdarah itu mengangkat sejarah perjuangan masyarakat Pematangsiantar dalam mempertahankan kemerdekaan. “Film ini memberikan edukasi kepada generasi muda agar mereka tahu sejarah perjuangan pendahulunya.”
Ke depan, lanjut Wali Kota, akan menayangkan film itu secara periodik di Dinas Arsip dan Perpustakaan Pematangsiantar. “Sudah ada mini audio visual di Dinas Arsip dan Perpustakaan dengan kapasitas 50 kursi.”
Sebelumnya, penulis buku Sianțar Hotel Berdarah yang juga Ketua Dekranasda menyebutkan menulis buku itu pada 1992 dengan menemui dan mewawancarai pelaku sejarah.
“Jadi bukan karang-karangan. Alangkah baiknya jika kita mengetahui ada pahlawan dari Pematangsiantar yakni Ricardo Siahaan dan Ismail Situmorang,” imbuh Ginting.
Menurut Ginting, untuk edisi perdana telah mencetak 5.000 eksemplar bukunya itu dan berkeinginan untuk mencetak kembali buku itu guna mengisi khazanah generasi muda agar memahami sejarah Pematangsiantar sejak era kerajaan hingga saat ini.
“Sianțar penuh heroik dan masih banyak yang bisa kita gali. Terimakasih kepada Ibu Wali Kota dan Sekda yang telah memberi support dan spirit kepada tim kami. Kota ini penuh adat dan budaya, banyak yang menceritakannya, biarkan sejarah itu bicara. Semoga film ini bisa menjadi pelajaran dan memberi manfaat bagi kita semua,” harap Ginting.
Sementara, perwakilan Bank Sumut Cabang Pematangsiantar Arfan Siregar mengaku pihaknya sangat tersanjung bisa menjadi bagian dari kegiatan gala premiere itu.
“Bank Sumut memberikan CSR pada 2023 untuk membantu proses pembuatan film itu. Ini komitmen Bank Sumut dalam pelestarian sejarah untuk pengetahuan masyarakat, agar kita memahami dan menjaga sejarah yang ada,” imbuh Siregar.
Sedang sutradara film Sianțar Hotel Berdarah Ori Semloko menyatakan film itu sebagai media edukasi. “Sejarah ketika memfilimkannya, daya penyampaian ke masyarakat lebih mudah. Melalui film ini aku menjadi tahu ada pahlawan dari Sianțar yang gugur di medan perang.”
“Kita butuh arsip digital dan salah satunya film ini. Selamat menonton dengan kekurangan dan kelebihannya, kami telah berupaya semaksimal mungkin. Semoga menjadi inspirasi dan edukasi bagi kita semua, kami merasa bangga, karena film ini sejarah,” sebut Semloko.
Turut menyaksikan film itu Kepala KPw BI Muqorobin, perwakilan Sianțar Hotel, Sekda Junaedi Antonius Sitanggang, pimpinan OPD dan camat, para guru dan murid sekolah negeri serta swasta.(a28).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
