P. BRANDAN (Waspada): Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni 2022 ternyata tidak membawa pengaruh apapun, bagi pimpinan kecamatan dan kelurahan di Kec. Babalan untuk menata lingkungan yang bersih dan asri.
Terbukti, wajah eks ‘kota minyak’ ini, terutama di seputaran Jalan Babalan dan Jalan Taman Bunga masih terlihat jorok. Begitu juga Parit Kanal yang membentang didua kelurahan tampak dipenuhi berbagai jenis sampah.
Pantauan Waspada, Rabu (7/6), air di kanal terlihat berwarna hitam pekat dan beraroma busuk akibat banyaknya sampah, baik yang bersumber dari limbah rumah tangga maupun sampah dari pedagang yang dibuang ke kanal.
Segala macam sampah yang bertebaran di permukaan air sudah menjadi pemandangan biasa. Kanal ini bak seperti ‘tong sampah raksasa’ karena sebagian warga seenaknya membuang sampah ke dalam saluran kanal.
Kanal peninggalan Belanda ini kumuh dan kurang terawat. Ironisnya, di tengah suasana sanitasi lingkungan yang buruk ini, pihak kelurahan malah membangun karya seni berupa batu gantung dan perahu dari material semen di pinggiran kanal Jalan Thamrin.
Pembangungan karya seni yang menelan anggaran yang tentunya tak kecil ini justeru menjadi pertanyaan dari sejumlah kalangan terkait urgensinya. “Sebenarnya yang perlu ditata bagaimana membuat kanal ini bebas dari sampah, bukan membangun yang tidak perlu,” kata warga.
Azhar, salah seorang warga P. Brandan kepada Waspada mengatakan, Plt Bupati Langkat, termasuk camat dan lurah harusnya membuka mata hati mengatasi problematik sampah di Parit Kanal yang sudah berlangsung selama puluhan tahun ini.
“Sebagai pimpinan formal, harusnya memiliki konsep dalam hal penataan lingkungan yang asri dengan menggerakan partisipasi warga melakukan gotongroyong secara berkala. Saya mencermati konsistensi merawat lingkungan yang berkelanjutan belum terlihat dari pihak terkait,” ujarnya. (a10)
