PEMATANGSIANTAR (Waspada): Wali Kota Pematangsiantar turut roadshow dalam jaringan (daring) bersama Gubsu dan Menko PMK serta seluruh kepala daerah di Sumut terkait percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrim.
Usai mengikuti roadshow daring di ruang serbaguna BP3D Pemko, Jl. Merdeka, Selasa (7/3), Wali Kota Susanti Dewayani menginstruksikan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko upaya penurunan angka stunting itu.
Menurut Wali Kota, penurunan angka stunting merupakan fokus mereka sesuai instruksi Presiden RI dengan target angka di bawah 10 persen untuk 2024.
Sebelumnya, Menteri Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan sesuai instruksi Presdiden Joko Widodo, untuk menurunkan angka stunting, USG dan alat antropometri harus sudah ada di Puskesmas.
“Seluruh Puskesmas sudah harus ada dan Kadis Kesehatan seluruh kabupaten/kota harus membuat tabel berapa yang harus kebutuhannya. Tidak usah pengalokasian ke Dana Alokasi Khusus (DAK), teruskan saja langsung ke Kemenkes,” tegas Muhadjir.
Menurut Muhadjir, intervensi stunting harus pasti sejak remaja putri yakni sejak memasuki masa menstruasi. “Karena siklus menstruasi sangat menentukan sehat tidaknya janin dalam kandungan.”
Muhadjir juga menginstruksikan kepada kepala daerah kabupaten/kota agar dalam melakukan pendataan warga miskin benar-benar teliti. “Hingga terjadi pemerataan pembagian bantuan sosial dan lain sebagainya dari APBD kabupaten/kota.”
Sementara, Gubsu Edy Rahmayadi dalam pemaparannya menyebutkan terkait stunting, Pemprovsu melibatkan TNI-Polri, hingga ke depannya angka stunting di Sumut bisa turun di bawah 14 persen.
Dalam pertemuan secara virtual itu, Gubsu juga melaporkan kondisi stunting di Sumut dan menyatakan Pemprovsu terus mengupayakan peningkatan sektor kesehatan.
“Kami langsung turun ke lapangan meski belum maksimal menggunakan tenaga kesehatan. Kami terus mendorong dengan melakukan sosialisasi dan edukasi,” imbuh Gubsu.
Menurut Gubsu, beberapa langkah akan mengaturnya secara spesifik dengan melibatkan mahasiswa pendidikan kesehatan.
“Selain itu, kita juga melibatkan TNI-Polri dan mudah-mudahan kolaborasi semua pihak dapat mencapai target penurunan stunting hingga 14 persen dan kalau bisa di bawah 10 persen,” harap Gubsu.
Gubsu mengungkapkan saat ini kondisi kemiskinan di Sumut mencapai 1,26 juta jiwa dan hal itu menjadi perhatian khusus serta pihaknya akan terus melakukan upaya pengentasan kemiskinan. “Misalnya dengan melakukan kegiatan bedah rumah.”
“Untuk tingkat kemiskinan ekstrim di Sumut, angkanya terus turun berbanding saat pandemi Covid-19 lalu,” imbuh Gubsu.
Pada kesempatan itu sejumlah kepala daerah kabupaten/kota mengekspos angka stunting dan tingkat kemiskinan.
Tampak hadir dalam roadshow daring dari BKKBN RI, Kemenkes RI, para kepala daerah kabupaten/kota, sejumlah pimpinan OPD kabupaten/kota dan lainnya.(a28)