TEBINGTINGGI (Waspada) : Upaya penjabat (Pj) Wali Kota Tebingtinggi, Dr Moettaqien Hasrimi, untuk mendamaikan atau meluruskan masalah penetapan alat kelengkapan dewan (AKD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tebingtinggi belum membuahkan hasil.
Pertemuan tiga Pimpinan DPRD, Ketua DPRD, Sakti Khadaffi Nasution, Wakil Ketua I DPRD, Muhammad Ikhwan dan enam Ketua Fraksi yang digagas oleh Pj Wali Kota Tebingtinggi, Dr Moettaqien Hasrimi, S.STP, M.Si di rumah dinas (Rumdis) Pj Wali Kota untuk penentuan pembentukan AKD berlangsung alot.
Pantauan Waspada, mulanya Fraksi Nasdem, Fraksi PDI-P, dan Fraksi Persatuan Indonesia, tidak setuju atas komposisi AKD yang telah di paripurnakan pada tanggal 10 Januari 2025. Dan meminta komposisi tersebut diubah, dengan cara partai pemenang memilih dahulu, diikuti oleh partai-partai pemenang berikutnya.
Dan lima Fraksi DPRD Tebingtinggi, yakni Fraksi Golkar, Fraksi PDI-P, Fraksi Nasdem, Fraksi Keadilan dan Pembangunan, serta Fraksi Persatuan Indonesia menyetujui hal tersebut. Namun Fraksi Gerindra menolak permintaan tersebut.
Husin Wakil Ketua II DPRD Tebingtinggi yang juga anggota Fraksi Gerindra menyatakan menolak hal tersebut, dan mengatakan akan berdiskusi dahulu dengan Ketua DPC Partai Gerindra, Hazly Azhari. Karena pada AKD sebelumnya Fraksi Gerindra telah mendapatkan Komisi III.
“Kalau perintah Ketua DPC ikuti aja AKD yang telah disahkan pada tanggal 10 Januari yang lalu, kalau diberikan kesempatan memilih, yah kemungkinan Golkar atau Nasdem akan memilih Komisi III, karena Golkar partai pemenang dan Nasdem Partai pemenang kedua. Terus bagaimana tanggung jawab saya ke Ketua DPC Partai Gerindra Kota Tebingtinggi nanti,”kata Husin atau yang sehari-harinya disapa Aliang.
Setelah menyampaikan pernyataan tersebut, Husin, dan Indra Gunawan selaku Ketua Fraksi Gerindra pergi meninggalkan lokasi pertemuan, dan menyampaikan akan diskusi lagi terlebih dahulu dengan Ketua DPC Gerindra.
Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar, MS Purba menyampaikan jika memang AKD sebelumnya mau dibatalkan ya opsi selanjutnya biarkan Fraksi Partai Golkar memilih terlebih dahulu selaku partai pemenang.
“Yah kalo AKD hasil paripurna 10 Januari mau dibatalkan dan memang masing-masing Fraksi hanya dapat jatah satu pada AKD, yah biarkan lah kami memilih luan. Karena saya rasa saya sudah mengalah karena sebelumnya Golkar dapat jatah dua, Komisi II dan Banperperda, jadi jika harus memilih yah bisa jadi saya memilih Komisi III atau yang lain, yah namanya saya bebas pilih,” kata MS Purba.
Sementara itu empat fraksi lainnya, terlihat mengikuti saja apa keputusan pertemuan di Rumdis Pj Wali Kota Tebingtinggi. Namun karena Fraksi Gerindra pergi meninggalkan lokasi pertemuan, maka pertemuan tersebut di skors, sembari menunggu hasil diskusi Fraksi Gerindra dan Ketua DPC Partai Gerindra.
Kemudian, Pj Wali Kota Tebingtinggi, Dr Moettaqien Hasrimi, S.STP, M.Si menyampaikan bahwa dirinya sudah coba memfasilitasi agar permasalahan di DPRD ini cepat selesai agar DPRD dapat segera bekerja dengan maksimal. Namun karena masih ada sesuatu hal yang belum cocok, pertemuan kita hari ini masih belum membuahkan hasil.
“Sudah 3 jam kita duduk disini, tapi karena masih ada yang belum menemui titik temu, yah kita sudahi lah dulu pertemuan kita hari ini, yah walaupun belum membuahkan hasil. Kendati demikian saya berharap kepada DPRD agar segera mencari solusi pada masalah internal, kalau tidak selesai juga terpaksa kita harus ke Biro OTDA,” kata Dr Moettaqien Hasrimi.
Petemuan Pj Wali Kota Tebingtinggi, tiga Pimpinan DPRD, enam Ketua Fraksi turut dihadiri oleh Sekda Kota Tebingtinggi, H Kamlan Mursyid, Sekwan, Saat Nasution, dan jajaran. (a37)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
