KISARAN (WASPADA): Serangan ulat bulu di Desa Sei Nangka, Kec Sei Kepayang Barat, Kab Asahan ditangani BPBD Asahan dan Pemadam Kebakaran, dengan menyemprotkan racun serangga jenis insektisida.
Camat Sei Kepayang Barat Suwage, saat dikonfirmasi Waspada saat penyemprotan, Senin (3/4), menerangkan penyemprotan ini dilakukan untuk mengurangi populasi ulat bulu yang menyerang pemukiman warga. Setelah dilakukan pendataan ada sekitar 100 rumah lebih di Dusun III dan IV yang diserang bulu.
“Awalnya ulat bersarang di salah satu pohon dekat pemukiman masyarakat, namun populasi bertambah banyak, sampai memenuhi rumah warga,” jelas Suwage.
Oleh sebab itu, dilakukan penyemprotan yang dilakukan BPBD Asahan dan Pemadam Kebakaran , sehingga masalah ini bisa diatasi dengan cepat.
“kita berharap masalah ini bisa diatasi dengan baik, dan saat ini kita masih melakukan penyemprotan,” jelas Suwage.
Sedangkan salah satu warga Ayu Lestari, menuturkan dirinya menderita gatal-gatal karena ulat bulu.
“Tangan saya terasa miang (gatal-gatal), dan untuk obatnya hanya diberi minyak obat gosok,” jelas Ayu.
Sebelumnya Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) drh.Yusnani, menuturkan dari referensi artikel di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) , kata Yusnani, adanya lonjakan jumlah ulat di penghujung musim penghujan karena curah hujan tidak terlalu tinggi, sehingga musuh alaminya yaitu parasit tidak muncul.
“Fenomena ini merupakan hal yang biasa, karena ulat bulu selalu ada, namun di saat keseimbanga tidak terjaga, timbul lonjakan ulat bulu, seperti saat penghujung musim hujan, parasit sedikit muncul, maka pertumbuhan ulat bulu melonjak,” jelas Yusnani.
Ditanya apakah fenomena berdampak buruk ke masyarakat, Yusnani menuturkan tidak terlalu bahaya, hanya saja akan terserang penyakit kulit atau gatal-gatal.
“Karena saat bersentuhan dengan kulit manusia, bulu ulat masuk ke jaringan pori-pori kulit yang mengakibatkan terjadi gatal-gatal pada kulit” jelas Yusnani. (a02/a19/a20)