P.SIDIMPUAN (Waspada): Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Desa Simirik, Kota Padangsidimpuan kembali ‘makan’ korban. Truk bernomor polisi BK 8717 GE mengangkut 44 unit sepeda motor terguling di jalan sempit, menurun dan tikungan, Jumat (12/7/2024).
Kejadian ini merupakan yang kesekian kalinya dan hampir setiap bulan Jalinsum itu makan korban. Bulan lalu truk pegangkut sepeda motor juga terguling dan masuk jurang di lokasi dekat gapura batas Kota Padangsidimpuan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan tersebut.
“Personel Satuan Lalulintas sudah ke lokasi. Truk derek juga sudah dihubungi dan mungkin paling lambat malam ini arus lalulintas sudah normal,” kata Kapolres Padangsidimpuan AKBP Dudung Setyawan didampingi Kasat Lantas AKP Polman Pasaribu.
Dijelaskan, truk pengangkut 44 sepeda motor itu dikemudikan Dedi Hertanto, 35, warga Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi SumateraUtara dan rekannya Surya Rahmadani, 36, warga Provinsi Riau, datang dari arah Pargarutan menuju Padangsidimpuan.
Tiba di jalan yang menurun, menikung dan sempit, dari arah berlawanan datang seunit mini bus. Secara spontan sopir truk banting setir ke kiri, namun karena ada jurang tiba-tiba banting lagi ke kanan.
Akibat bantingan setir yang tiba-tiba ke kiri dan ke kanan, truk yang sarat muatan itu terbalik di badan jalan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, dan kerugian materi akibat kerusakannya masih dalam perhitungan pihak perusahaan.
Butuh Perhatian
Terpisah, Ramlah Siregar, warga sekitar yang menyaksikan kejadian itu, menyebutkan bahwa kecelakaan truk terbalik dan masuk jurang sudah sering terjadi di sana. Hal ini karena jalan yang sempit, menurun dan menikung.
“Ini kan posisinya seperti tikungan patah. Pengemudi tidak bisa melihat apakah dari arah berlawanan ada kendaraan yang datang. Lain hal kalau malam hari, ada klakson dan lampu tembak,” jelasnya.
Beram jalan di kiri tikungan itu juga sudah amblas, sehingga sangat sulit bagi sopir mengendalikan truknya jika salah satu roda terperosok ke jurang jalan. Menurut Ramlah, hal inilah yang menjadi penyebab kecelakaan truk yang berulangkali terjadi di sana.
“Selain badan jalan sempit, menurun dan menikung, di sini tidak ada rambu-rambunya. Paling tidaknya dipajang kaca cermin bulat di sudut tikungan patah, dan ada besi baja atau tembok beton pengaman di pinggir jurang,” kata Ramlah. (a05)