PEMATANGSIANTAR (Waspada): Total aset perbankan di delapan kabupaten/kota Sisibatas Labuhan, wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia tumbuh terbatas pada September 2023.
“Sementara, dana pihak ketiga (DPK) mengalami kontraksi mencapai -3,0 persen (yoy) di bulan sama,” sebut Kepala KPw BI Pematangsiantar Muqorobin melalui Kepala Unit Data, Statistik dan Kehumasan Anto Yulianto saat bersilaturahmi dengan beberapa media di café Sio, Jl. Cornel Simanjuntak, Rabu (8/11).
Perkembangan DPK itu utamanya akibat pengaruh perlambatan tabungan dan deposito yang masing-masing mengalami kontraksi 1,7 persen (yoy) dan -9,1 persen (yoy), sedang giro masih tumbuh 6 persen (yoy).
Sampai September 2023 kredit Sisibatas Labuhan meningkat 10,2 persen (yoy) berbanding September 2023 di tengah resiko kredit yang terjaga dengan perkembangan Non Performing Loan (NPL) 1,7 persen dan 23,1 persen kredit lapangan Sisibatas Labuhan merupakan kredit di sektor pertanian.
Sementara, kredit Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) di Sisibatas Labuhan melanjutkan tren pertumbuhan di September 2023, dimana kredit UMKM tumbu 14 persen (yoy).
Berdasarkan skala usahanya, kredit UMKM mayoritas penyalurannya kepada usaha mikro 65 persen, menyusul usaha kecil 26 persen dan usaha menengah 9 persen.
Sedang kredit Syariah juga tumbuh positif 6,2 persen (yoy) meskipun melambat berbanding 2022 sebesar 22,6 persen (yoy).
Secara spesial, Kab. Labuhanbatu Selatan merupakan daerah dengan proporsi kredit Syariah terhadap total kredit yang tertinggi yakni 19 persen dan menyusul Labuhanbatu Utara dan Tanjungbalai yang masing-masing 14,8 persen dan 8,3 persen.
Mengenai penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), tumbuh positif pada September 2023, dimana nominal transaksi QRIS di wilayah kerja KPw BI tercatat Rp28,3 miliar atau tumbuh 4 persen (mtm).
Dari segi volumenya, transaksi QRIS di wilayah kerja BI tercatat sebanyak 297,9 ribu transaksi atau naik 4,2 persen (mtm) dari periode sebelumnya. Secara rata-rata bulanan volume transaksi QRIS mencapai 237,3 ribu transaksi.
Berkaitan dengan program 45 juta pengguna QRIS di akhir 2023, KPw BI terus melakukan sosialisasi dan edukasi QRIS terhadap masyarakat dan berbagai ekosistim yang sejalan dengan tujuan perluasan ekosistim ekonomi dan keuangan digital.
Tentang perkembangan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) yang terkendali tidak terlepas dari sinergi kebijakan yang semakin erat antara pemerintah pusat dengan daerah, BI serta berbagai mitra strategis dalam menurunkan laju inflasi, khususnya melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di daerah.
Ke depan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di daerah perlu terus memperkuat respon kebijakan guna memastikan inflasi tetap terjaga dalam kisaran 3,0 persen plus minus 1 persen di 2023.
Secara historis, periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) perlu menjadi perhatian TPID dalam menjaga inflasi di 3,0 persen plus minus 1 persen.
Beberapa komoditas memiliki volatilitas harga dan andil inflasi yang tinggi. Secara historis, cabai merah dan cabai rawit memiliki volatilitas harga paling tinggi.
Aneka cabai merupakan komoditas dengan valatilitas harga tertinggi atau sangat mudah bergejolak dan cabai merah, minyak goreng dan ikan dencis merupakan beberapa komoditas yang sering muncul dengan andil inflasi tertinggi tiap tahun.
Sementara, dari sisi andil pada inflasi hingga periode Desember 2022 beberapa komoditas khususnya beras dan cabai merah menunjukkan lonjakan andil inflasi, hingga perlu kewaspadaan.(a28).