DELISERDANG (Waspada) : Tokoh masyarakat Sumatera Utara Rajamin Sirait mengapresiasi kinerja Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto dimana selama operasi Ketupat Toba 2025, pelaksanaan Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah, tingkat kriminalitas menurun di Sumut. Bahkan, di wilayah Bandara Internasional Kualanamu bisa nol (zero) kriminalitas.
”Ini membuktikan tugas preventif atau pencegahan dan tangkal terhadap kejahatan berhasil dijalankan Polri dalam mengantisipasi gangguan Kamtibmas di Sumut,” kata Rajamin Sirait kepada Waspada, saat akan berangkat ke Jakarta di Kualanamu Internasional Airport (KNIA), Kamis (10/4).
Disebutkan Rajamin Sirait, kinerja Kapolda Sumut dan jajarannya, merupakan salah satu prestasi yang luar biasa. “Bayangkan saja, Bandara Internasional Kualanamu ini termasuk rawan dari kejahatan, tapi bisa aman dan kondusif, puji Tuhan patut disyukuri,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Rajamin Sirait, dari sini kita belajar bahwa Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto beserta jajaran telah memberikan prestasi yang sangat baik.
Dimana, tindakan kepolisian yakni preventifnya berhasil di jalankan, baik daya cegah dan daya tangkal berhasil. “Maka ke depan ini menjadi perhatian kita semua. Sebab Sumut ini bukanlah tempat kejahatan yang subur, tetapi tempat yang semakin hari semakin baik, semakin aman dan tenteram,” ujarnya.
Rajamin Sirait yang pernah menjabat Ketua Pemuda Mitra Kamtibmas (PMK) Sumut ini sekali lagi memberikan apresiasinya pada jajaran Polda Sumut terkait turunnya angka kriminalitas, begitu juga laka lantas dan meninggal selama operasi Ketupat Toba 2025 pada pelaksanaan Lebaran Idulfitri 1446H/2025.
Perlu Perbaikan
Pada kesempatan tersebut juga Rajamin Sirait menyampaikan Bandara Internasional Kualanamu adalah kebanggaan warga Sumatera Utara yang bertaraf internasional.
Maka dalam hal ini ia melihat masih banyak perlu diperbaiki utamanya ketika penumpang membludak pada momen hari-hari besar keagamaan serta liburan panjang, di momentum tersebut harga tiket masih menggila akibat adanya permainan oleh oknum-oknum tertentu.
Padahal, pemerintah juga sudah membuat aturan harga tiket batas bawah dan batas atas, namun belum sepenuhnya dijalankan oleh pihak maskapai.
“Jangan dengan kondisi musim padat penumpang (peak season) saat ini tiket dibuat semua batas atas,” tegasnya.
“Apalagi saat lebaran Idul Fitri ini, kalau kita hendak beli tiket semua tarif batas atas. Itupun kalau ada tiket, ini bahkan sudah ada orang waiting list (daftar tunggu) dua hari tak dapat tiket,kesalnya.
Maka kita heran di zaman teknologi yang serba canggih ini masih bisa orang naik pesawat tak dapat seat (kursi). Artinya ini, supply kursi pesawat kalah dengan demand (permintaan konsumen) alhasil pasar terganggu,” sebutnya.
“Nah, yang menjadi syukurnya, hal ini tidak menjadi gangguan Kamtibmas. Tidak ada kerusuhan, tidak ada kekacauan di Bandara Internasional Kualanamu ini, dan itulah keberhasilan Polri,” ungkapnya.
“Untuk itu pelajaran bagi kita ke depan mengingatkan kembali khususnya para maskapai belajarlah untuk mentaati aturan. Jangan aji mumpung memanfaatkan situasi ini. Karena kita harus ingat selain unsur bisnis juga kita harus peduli pada unsur kemanusiaan dan juga pada unsur bangsa dan negara,” ucapnya.
Dia berharap agar kondisi aman dan tertib di wilayah Sumut, khususnya Bandara Internasional Kualanamu supaya terus ditingkatkan.
“Tentu dengan keterbatasan Polri ini juga diharapkan peran masyarakat ikut membantu tugas polisi untuk menjalankan Kamtibmas yang lebih baik,” pungkasnya.(a13/C)