BINJAI (Waspada): Kabar duka menimpa keluarga Ida Lilis Suriani, 55, warga gang Wakap Lingkungan V Kelurahan Cengkeh Turi Kecamatan Binjai Utara, baru tiga bulan berkerja di Kamboja, persis di daerah Phnom Penh pulang tinggal nama.
Kabar duka yang menimpa anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Lilis Suriani dan Rahmad Hidayat yang benama Rio Sanderia, 20, menjadi pukulan berat dari orang tua korban karena selama ini anak mereka tidak punya penyakit, namun baru tiga bulan di Phnom Penh korban divonis menderita penyakit paru para akut. Hal tersebut membuat pukulan berat kepada keluarga.
Beni Ginting, 55, bapak sambung dari korban begitu mendapat informasi dari tempat korban bekerja langsung bermusyawarah dengan keluarga mengumpulkan dana untuk ongkos keberangkatan ke Ibu Kota Kamboja.
Setelah dana terkumpul Beni Gintinn langsung membuat paspor, setelah selesai membuat paspor kemudian ia berangkat ke Phonm Penh untuk melihat anaknya yang sakit dengan pesawat.
Sampai di Phonm Penh ia sempat melihat Rio dirawat di salah satu rumah sakit sudah kritis tidak sadarkan diri dan persis Senin (18/9) Rio menghembuskan nafas terakhirnya setelah paru-parunya disedot yang kedua kalinya.
Selain itu pengakuan dari Beni Ginting kepada Waspada Selasa (26/9), beberapa hari sebelum ia mendapat kabar, korban sempat menelpon ibunya dan korban sehat-sehat saja. “Dan sempat menayakan kesehatan saya,” ucapnya.
Namun beberapa hari kemudian ia ibunya mendapat informasi bahwa korban kritis dan diopname di salah satu rumah sakit di sana.
Namun pihak keluarga merasa curiga dari kematian korban karena korban sebelum berangkat ke Kamboja anaknya tidak ada riwayat penyakit paru-paru dan setelah ia melihat lansung di rumah sakit terlihat memar dibagian tangan korban. “Tapi kita mau bilang ada Rio sudah tidak ada,” ujarnya sedih.
Ketika disinggung Waspada dengan siapa ia berangkat ke Phonm Penh, Beni mengaku bahwa keberangkatannya diajak oleh Jeffri warga Brahrang Kecamatan Binjai Barat. “Dan keberangkatannya seluruhnya ditanggung oleh Jeffri yang istrinya warga Kamboja,” ucap Beni.
Diakui Beni juga kematian Rio sudah ditangani oleh pihak KBRI di Phonm Penh Kamboja. Dan kepulangan jenajah korbanpun sudah ditangani pihak KBRI sampai ke Bandara Kualanamu yang akan tiba Rabu (27/9).
Beni juga mengatakan hingga saat ini, pihak perusahaan yang membawa korban ke Kamboja belum ada mendatangi pihak keluarga dan meminta kepada pihak yang berwenang untuk menangani kematian Rio.(a03)