Terkait Video Viral Di Paluta, Pemilik Akun Medsos Meminta Maaf

  • Bagikan

GUNUNGTUA (Waspada) : Pemilik akun media sosial Facebook yang membuat viral Puskesmas Siunggam, Kabupaten Padanglawas Utara menyatakan permintaan maaf kepada Pemkab Paluta dan masyarakat, Rabu (11/5) sore.

Dalam akun media sosialnya, Ansor Silitonga kembali mengunggah pernyataan meminta maaf kepada Petugas Puskesmas Siunggam dan masyarakat terkait beredarnya video aksi marah-marah yang ia lakukan di Puskesmas Siunggam akibat ketiadaan petugas medis dan sopir ambulans.

“Saya atas nama Ansor Silitonga merupakan pihak keluarga menyampaikan permintaan maaf atas viralnya video pada saat kejadian. Itu terjadi karena saya emosi dan panik atas musibah yang menimpa keluarga saya,” ungkapnya.

Video perminta maaf yang dilakukan Ansor Silitonga itu murni ia lakukan dan tidak ada unsur paksaan. Ia juga terlihat didampingi tokoh masyarakat Desa Siunggam Jae dan pihak Puskesmas.

Kepala Puskesmas Siunggam drg. Firly Harahap membenarkan adanya permintaan maaf dari Ansor Silitonga terkait videonya itu. Katanya, kronologis kejadian itu tidak serupa dengan apa yang disampaikan Ansor Silitonga di dalam videonya itu.

Adapun kejadian yang sebenarnya yakni, pasien menghubungi bidan Desa Siunggam Jae pada hari Selasa, 10 Mei 2022 pukul 08.43 dengan keluhan mules. Kemudian pasien disarankan untuk datang ke Puskesmas Siunggam dan sampai di sana pukul 10.00 yang diterima dr Answar Harahap dan selanjutnya dirawat di ruang persalinan.

Setelah pasien dirawat oleh nakes mulai dari bukaan 2,5 sampai 7, sekitar pukul 13.20 pasien melahirkan anak pertama, jenis kelamin perempuan memiliki berat badan 4.200 gr dengan kondisi bayi kebiru-biruan, tidak menangis, refleksi anus rendah dan bayi dinyatakan meninggal dunia.

Selanjutnya perawat melakukan observasi terhadap kondisi ibu melahirkan yang terus menerus drop/menurun tensi maupun kesadarannya sehingga rencananya akan dirujuk ke rumah sakit.

Namun pada saat persiapan untuk dirujuk sekitar pukul 14.30 kondisi pasien terus menurun dan selanjutnya dinyatakan meninggal dunia.

“Kondisi puskesmas tidak kosong. Tenaga kesehatan berada di situ melakukan penanganan terhadap pasien dan supir ambulans juga standby di halaman puskesmas,” kata drg Firly.

Sebelumnya, sebuah video siaran langsung memperlihatkan seorang pria yang sedang marah-marah di Puskesmas Siunggam, Kecamatan Padang Bolak Tenggara, Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), viral di media sosial.

Video bedurasi 2 menit 33 detik itu memperlihatkan keluarganya meninggal di Puskesmas Siunggam tanpa ada petugas pelayanan di puskesmas itu.

“Puskesmas macam apa ini, udah gak ada lagi pegawainya, sunyi semua, masa supir ambulans gak ada, jam berapa sekarang tengok (red: menyorot jam di ruangan Puskesmas yang menunjukkan pukul 14.53),” teriak pria tersebut.

Tampak telihat di video itu, seorang bocah keadaan meninggal dan seorang perempuan juga meninggal dan sudah berada di dalam ambulans yang terparkir di halaman Puskesmas Siunggam.

Dalam siaran video yang dibagikan di akun Facebook itu tampak terlihat masyarakat mengecam keras pelayanan Puskesmas Siunggam dan Dinas Kesehatan Kabupaten Padanglawas Utara. (a29/C)

  • Bagikan