PANGKALANSUSU (Waspada): Jasa angkutan kapal tradisional di wilayah Pangkalansusu yang selama ini tidak mengikuti aturan keselamatan pelayaran menjadi perhatian salah seorang anggota DPRD Langkat.
Anggota DPRD Langkat, Juriah, kepada Waspada, Jumat (20/9), menyatakan, selama ini, masalah angkutan kapal tradisional yang tidak menjalankan aturan pelayaran sepertinya kurang mendapat atensi. “Dari dulu seperti itu,” tukasnya.
Menurutnya, kondisi seperti ini harus menjadi perhatian karena menyangkut keselamatan nyawa para penumpang kapal. “Harusnya terus dilakukan penyuluhan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat,” ujar Juriah.
Wakil rakyat dari Dapil V itu menyatakan, masalah keselamatan penting untuk menjadi perhatian bersama. Juriah menegaskan, ia akan membicarakan permasalahan ini kepada Ketua DPRD Langkat.
“Masalah ini saya bicarakan kepada Ketua DPRD dan semua pihak terkait nantinya akan dipanggil, termasuk KSOP Pangkalansusu,” kata anggota DPRD Langkat yang kembali terpilih untuk periode kedua itu.
Baca juga:
Lokasi pangkalan kapal tradisonal ini berada tak jauh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Pangkalansusu, yakni sama-sama berada di seputaran Jalan Pelabuhan, Kel. Beras Basah.
Beberapa unit boat kayu ini setiap harinya beroperasi melayani rute penyeberangan dari dermaga TPI ke daerah seberang laut, seperti Desa Pulau Kampai, Desa Pangkalansiata, dan Desa Pulau Sembilan, begitu juga sebaliknya.
Para penyedia jasa angkutan atau operator (tekong) pelayaran tidak pernah menyediakan life jacket buat keamanan penumpang kapal atau boat. Mirisnya, masalah keselamatan ini kurang mendapat perhatian petugas KSOP.
Sejumlah warga menyoroti kinerja petugas KSOP yang terkesan masa bodo, padahal aturan terkait pemakaian life jacket, termasuk sertifikasi kelaikan kapal tradisional sudah jelas untuk mengantisipasi potensi risiko.
Langkah antisipasi faktor risiko pelayaran harusnya menjadi perhatian serius pihak KSOP, mengingat yang diangkut kapal kayu ini bukan hanya barang, tapi menyangkut nyawa manusia yang sangat berharga.
Kepala KSOP Kelas IV Pangkalansusu Merdi Loi, SE, MM menanggapi masalah penumpang kapal tidak ada diberi life jacket, mengatakan, ia sudah berulangkali melakukan imbauan, bahkan sudah pernah memberikan life jacket. (a10)