TOBA (Waspada): Kematian Wesly Sitorus, 56, yang diduga kuat menjadi korban pembunuhan hingga kini masih menjadi perbincangan publik. Memasuki hari kelima setelah ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan, akhirnya korban dimakamkan di komplek pemakaman keluarganya di Parmaksian, Selasa (6/8).
Dony Sitorus, adik kandung Wesly Sitorus usai pemakaman korban kepada Waspada.id mengaku tak terima atas kematian abang kandungnya ini. Dia pun meminta kepolisian segera menangkap pelaku.
Sebelumnya, Dony yang berdomisili di Papua ini menyangka abangnya meninggal dunia karena serangan jantung, namun setelah dilakukan visum luar terlihat kejanggalan dimana seluruh tubuh korban dipenuhi luka-luka.
Begini pernyataan Dony Sitorus kepada Waspada.id. ketika ditemui di rumah duka seusia prosesi pemakaman dilakukan.
“Kematian Abang saya Wesly Sitorus sangat janggal, kematian beliau itu sangat-sangat menyedihkan dan sangat tragis. Dia disiksa, dan pembunuhan itu saya fikir dilakukan bukan di usaha panglongnya sebab tidak ada bercak darah, sama sekali sudah bersih. Jadi dia dibunuh di tempat lain baru diantar ke usaha itu di desa Balasaribu,” tuturnya.
“Awalnya kita kita tidak curiga dia dibunuh, tapi setelah dibawa ke rumah sakit ditemukan luka. Saya langsung perintahkan divisum luar dan saya perintahkan agar diotopsi di rumah sakit Polda. Jadi hasil otopsinya belum dapat, katanya menunggu dua Minggu. Tetapi dengan situasi itu Abang saya ini memang disiksa betul ini,” imbuhnya.
Dony pun berharap agar Pemkab dan Polres Toba bekerja keras mengungkap kasus kematian mantan anggota DPRD Toba pertama ini.
“Tadi saat Pemerintah Kabupaten Samosir hadir mengucapkan turut berbelasungkawa, saya langsung memberikan saran kepada bapak Sekda Augus Sitorus agar melaksanakan koordinasi dengan Polres secepatnya. Soalnya pembunuhan ini sangat keji. Apabila kasus ini tidak terungkap, kita takutnya ke depan semakin banyak orang yang terbunuh di Kabupaten Toba ini dan bisa menjadi preseden buruk kepada Pemerintah Kabupaten Toba dan Polres Toba,” sebutnya.
Ketika ditanyakan apakah keluarga mengetahui adanya perselisihan antara korban dengan orang lain, hingga sejauh ini Dony mengaku tidak ada. Bukan tanpa alasan, pasalnya korban dikenal semua orang sebagai sosok yang tegas dan disiplin dan berani menyatakan yang benar.
“Kalau semacam perselisihan saya rasa tidak ada. Tapi memang beliau ini orang yang tegas dan dimana-mana pun tegas dan vokal. Dia selalu mengucapkan kebenaran. Itu kata orang bukan kata saya dan pemerintah juga mengatakan begitu karena dia ini juga termasuk pendiri Kabupaten Toba, dan membangun kabupaten Toba. Dia juga pernah mengabdikan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Toba dan dia juga seorang pengusaha. Kita sadari juga persaingan bisnis sekarang ini kadang kurang sehat. Jadi saya memohon kepada Pemkab Toba dan Polres Toba agar segera mengungkap kasus ini, agar tidak terjadi preseden buruk terhadap Polres Toba,” harap Dony.
Memasuki hari kelima, ketika ditanyakan adakah diduga atau dicurigai keluarga yang menjadi dalang atau pelaku pembunuhan ini, Dony mengaku belum memiliki gambaran. Namun pihaknya akan segera membuat laporan polisi agar kasus ini segera dapat diungkap.
“Sampai saat ini saya belum terpikir sampai ke situ. Sebab saya dari Papua berangkat jam 4 sore dan baru tiba di sini hari Minggu dan besok saya akan segera menyusun laporannya dan perkembangan bagaimana kasus abang saya tercinta ini ke Polres Toba,” pungkas Dony Sitorus.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Toba, Iptu Wilson Panjaitan ketika dikonfirmasi Waspada, Senin (5/8) mengaku dari tempat ditemukannya mayat Wesly, pihaknya telah mengamankan dua unit hp. Hingga kini pihaknya meminta keluarga korban kooperatif untuk memberikan keterangan seluas-luasnya, agar kasus kematian Wesly Sitorus ini lebih mudah diungkap.
“Saat hendak kita mintai keterangan dari pihak keluarga, selalu jawabnya mengutamakan proses adat dan pemakaman dulu. Kita masih menunggu kesediaan keluarga untuk membuat laporan resmi dan memberikan keterangan lengkap untuk mempermudah kita menggungkap kasus ini, sembari menunggu hasil otopsi keluar,” pungkas Wilson.
Sebelumnya, Wesly Sitorus,56, seorang pengusaha panglong ditemukan meninggal dunia di rumah kecil yang berlokasi di salah satu cabang panglong miliknya di Desa Patane 5, Kecamatan Porsea, Jumat (2/8) sekira pukul 09.00 Wib. Terhadap korban telah dilakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematian korban, hingga kini kepolisian Polres Toba masih menunggu hasil otopsi keluar. (rg)