Scroll Untuk Membaca

Sumut

Terdampak Gangguan Transmisi Sungai Rumbai, Listrik Desa Londut Padam 2 Malam

Kantor ULP PLN Aekkanopan di Jalan Gazali Sinaga Kelurahan Aekkanopan. Waspada/Ist
Kantor ULP PLN Aekkanopan di Jalan Gazali Sinaga Kelurahan Aekkanopan. Waspada/Ist

AEKKANOPAN (Waspada): Dua malam beruntun listrik di Desa Londut Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhanbatu Utara dan sekitarnya mati total tepat di saat memasuki waktu ibadah sholat Maghrib.

Hal ini membuat warga yang sedang beribadah merasa tidak nyaman akibat padamnya listrik tepat di tengah pelaksanaan sholat.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Terdampak Gangguan Transmisi Sungai Rumbai, Listrik Desa Londut Padam 2 Malam

IKLAN

Terlebih, di jam – jam tersebut merupakan jam banyaknya aktivitas rutin warga, baik untuk beribadah dan pekerjaan rumah tangga.

“Heran juga lihat PLN ini, di saat hujan lebat tetap menyala, namun di saat Maghrib dan terang benderang seperti ini malah padam,” celetuk warga usai sholat berjamaah di Masjid yang masih dalam keadaan gelap.

Padamnya listrik bisa berdurasi 1 hingga 1.5 jam lamanya. Namun yang disayangkan, penyebab dari pemadaman ini tidak diketahui oleh warga. Apakah akibat adanya gangguan atau memang merupakan jadwal rutin pemadaman.

“Seharusnya, jika PLN mau memadamkan listrik, hendaklah jangan tepat di waktu pelaksanaan sholat Maghrib, atau mereka memberikan pemberitahuan dahulu, agar warga mengetahuinya, karena sebagai pelanggan, warga masyarakat ini membayar listrik tiap bulannya, bukan gratis,” ucap Ali, warga Desa Londut, Rabu (23/10).

Dari keterangan Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Aekkanopan, M Iqbal Rangkuti akhirnya diketahui jika padamnya listrik selama dua malam di Desa Londut dan sekitarnya, akibatnya terjadinya defisit gangguan tranmisi 257 KV Sungai Rumbai Muara Bungo Jambi.

Akibat gangguan ini ada beberapa lokasi yang mengalami pemadaman listrik di jam yang sama, yaitu Pinggir Jati, Parpaudangan, Kanopan Ulu, Londut, Pulodogom, Kualaberingin, Aekbange dan Padangsipirok sekitarnya.

“Kami juga baru dapat informasi, ada defisit daya dikarenakan terhambatnya pasokan listrik kita dari sisi transmisi. Defisit daya biasanya terjadi ketika beban puncak, dimana biasanya beban feeder terbesar yang akan dilepas. Ketika beban sudah turun normal hingga tidak defisit kembali, biasanya jam 8-9 malam sudah kembali nyala,” terang Iqbal.

Namun sayangnya, Manager ULP Aekkanopan ini tidak bisa memastikan sampai kapan kondisi defisit seperti ini terjadi.

“Nah ini yang sampai sekarang belum bisa saya jawab, dikarenakan beda divisi dengan kami. Info terakhir yang saya dapat, gangguan transmisi sampai saat ini masih diinvestigasi oleh Tim Transmisi Pusat,” jelasnya.

Di saat kondisi defisit belum bisa dipastikan kapan berakhir, warga berharap ULP. PLN Aekkanopan dapat mengambil kebijakan dengan tidak melakukan pemadaman terus-menerus di wilayah yang sama.

Iqbal mengakui, jika pihaknya telah mengajukan pemindahan lokasi pemadaman namun belum mendapat respon.

“Sudah kami ajukan untuk gantian lokasi padamnya, tapi masih belum direspon sama mereka, kami coba follow up kembali ke divisi transmisinya,” ungkap Iqbal sambil menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan akibat adanya pemadaman listrik. (Cim).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE