BINJAI (Waspada): Relokasi ratusan pedagang Pasar Tavip Kota Binjai akan dilakukan pada Kamis (22/12). Relokasi ini dimaksudkan agar proses pembangunan pasar tradisional itu berjalan sesuai rencana.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Perdagangan (Disnaker Perindag) Kota Binjai, Hamdani Hasibuan, Rabu (21/12) mengatakan, relokasi yang akan dilakukan pada Kamis sudah melalui proses sebagaimana mestinya.
Hamdani menyebutkan, sebelum melakukan relokasi, pihaknya sudah jauh hari memberikan sosialiasi agar para pedagang tahu adanya rencana pembangunan serta relokasi pedagang ke tempat sementara.
“Kita juga sudah layangkan surat pemberitahuan relokasi yang dimulai Kamis ini. Jadi tidak ada lagi alasan pedagang tidak tahu dengan rencana pembangunan dan relokasi,” tegasnya.
Untuk tempat relokasi sementara, kata Hamdani, pihaknya sudah menyiapkan Mega Los yang berada di depan mushalla untuk pedagang ikan. Kemudian, di sekitaran Mega Los, sudah disiapkan Los satu untuk pedagang daging, ayam, bumbu, sayuran, dan lain-lain.
“Kita juga siapkan Los dua untuk pedagang pakaian dan lainnya. Los satu dan dua saling terhubung. Posisinya ada di kantor PD Pasar lama,” beber Hamdani di ruang kerjanya.
Lebih jauh dikatakan Hamdani, pembangunan Pasar Tavip dilakukan oleh Pemerintah Pusat. Dimana sesuai rencana, pembangunan dilakukan pada tahun 2023 mendatang.
“Jadi perlu saya tegaskan, yang membangun Pasar Tavip bukan Pemko Binjai, tetapi Pemerintah Pusat. Jadi, pusat mau membangun apabila lokasi sudah dibersihkan. Nah, yang membersihkan lokasi akan dilakukan PUPR Kota Binjai,” terangnya.
“Berkaitan dengan itu, mau tidak mau, suka tidak suka, gedung Pasar Tavip tahun ini harus sudah rata atau bersih. Karena tahun 2023 pembangunan sudah dilakukan dan di tahun yang sama pembangunan ditargetkan rampung,” tambahnya.
Terkait anggaran pembangunan Pasar Tavip, Hamdani mengaku akan dilihat dari DED yang disusun. “Sejauh ini, maksimal anggarannya itu Rp110 miliar. Itu pun tergantung penyusunan DED,” ungkapnya.
Karena itu, Hamdani meminta kerja sama seluruh pedagang untuk segera pindah ke tempat yang sudah ditempatkan di tempat selayaknya untuk berjualan.
“Jika tempat relokasi kurang layak, kami berharap dapat dimaklumi. Biarlah kita sakit sementara, tetapi setelah itu mendapatkan tempat yang lebih layak dari sebelumnya. Semua ini dilakukan pemerintah untuk membangkitkan ekonomi masyarakat, karena itu mohon kerja samanya,” harap Hamdani. (a34)