LABUSEL (Waspada): Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara, H. Syahrul M. Pasaribu, SH, menjadi narasumber pembekalan calon anggota DPRD Partai Golkar Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara dan Labuhanbatu Selatan.
Jumlah peserta Caleg Golkar tiga kabupaten sebanyak 115 orang. Syahrul membawakan materi berjudul “Tantangan dan Prospek Partai Golkar di Era Multi Partai Dalam Menghadapi Pemilu 2024”.
Pembekalan Caleg Golkar se Labuhan Batu Raya ini digelar di Gedung Santun Berkata Bijak Berkarya (SBBB) Kota Pinang, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Selasa (28/11/2023).
Kegiatan ini dibuka Ketua DPD Partai Golkar Sumut Musa Rajekshah. Dihadiri Bupati Labusel, H. Edimin, ketua dan pengurus Golkar serta Hasta Karya tiga kabupaten se Labuhan Batu Raya.
Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck mengatakan, kegiatan ini merupakan pembekalan Caleg sekaligus konsolidasi pemenangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang diusung Partai Golkar bersama koalisi partai politik lainnya, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Pembekalan Caleg dan sosialisasi Capres Cawapres ini merupakan program DPD Partai Golkar Sumatera Utara. Saya harap semua daerah bisa mencapai target kursi DPRD kabupaten/kota, provinsi dan DPR RI serta memenangkan Prabowo-Gibran,” katanya.
Untuk mencapai target di Pemilu 2024 ini, sebut Ijeck, semua harus bekerja keras dari bawah sampai atas. Konsolidasi partai dengan ormas-ormas harus terus dilakukan dari basis desa/kelurahan sampai tingkat provinsi.
“Target kita menang Pileg dan Pilpres. Apabila target tercapai, Insya Allah menghadapi Pilkada nantinya akan lebih mudah. Karena itu semua harus kompak dan jangan ada sikut-sikutan antar sesama Caleg Partai Golkar,” jelas Ijeck.
Sementara Ketua DPD Partai Golkar Labusel Muhammad Romadhon Nasution sebagai tuan rumah mengatakan, kegiatan ini merupakan instruksi dari DPD Partai Golkar Sumut.
Pembekalan Caleg Partai Golkar ini menghadirkan tiga narasumber. Yakni Wakil Ketua Wantim Golkar Sumut Syahrul M. Pasaribu, Ketua KPU Labusel Saipul Bahri Dalimunte dan Ketua Bawaslu Labusel Ependi Pasaribu.
Waka Wantim Golkar Sumut Syahrul Pasaribu menjelaskan, partai ini lahir tanggal 20 Oktober 1964 dengan nama Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar). Pada 7 Juli 1971 berubah menjadi Golkar dan pada Munaslub ke-VI tanggal 7 Maret 1998 dideklarasikan menjadi Partai Golkar.
Dalam sejarah panjang perhelatan Pemilu di Indonesia, di zaman orde baru Golkar berulangkali menjadi pemenang dan di era reformasi menjadi pemenang pada Pemilu 2004. Karena itu setelah dua dasawarsa atau dua puluh tahun yaitu pada Pemilu 2024 ini, Golkar harus kembali mencatatkan sejarah sebagai pemenang.
Target sebagai pemenang Pemilu 2024 sangat mungkin diraih, karena di era multi partai ini Golkar memiliki banyak peluang dan prospeknya bagus. Antara lain infrastruktur kepengurusan yang lengkap mulai dari pusat sampai tingkat desa/kelurahan, termasuk Pokkar.
“Kita punya kepengurusan yang solid, punya pemilih tradisional, punya kualitas kader yang mumpuni. Saya yakin jika potensi ini diberdayakan maksimal, maka Golkar akan menjadi pemenang di hampir semua tingkatan Pemilu Legislatif termasuk memenangkan Pilpres,” terang Syahrul.
Politisi senior Golkar yang pernah dua kali terpilih menjadi anggota DPRD Medan, tiga kali DPRD Sumut dan dua kali Bupati Tapanuli Selatan ini menegaskan, untuk sukses memenangi Pemilu 2024, setiap Caleg harus memperluas daerah penggalangan.
Membangun kolaborasi dan sinergi antara Caleg Kabupaten/Kota dengan Caleg Provinsi dan Pusat. Yakni dengan prinsip ‘simbiosa mutualistis’ yang lahir dari keikhlasan sesama Caleg. Jangan sampai sesama Caleg ‘jeruk makan jeruk’ tapi tetaplah jaga kekompakan.
Calon anggota DPR RI nomor empat (No.4) dari Partai Golkar di Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut 2 ini meminta, tetap jaga dan pelihara basis suara. Senantiasa ada di tengah masyarakat dan tetap perjuangkan hak-hak rakyat.
Kepada seluruh Caleg dan kader Golkar, Syahrul minta agar selalu mengkuti perkembangan informasi dan dinamika perpolitikan nasional maupun daerah.
Kuasai dan fahami segala regulasi yang berkaitan dengan agenda politik tahun 2024. Nuansa perpolitikan akan berbeda dengan Pemilu 2019, utamanya pemilihan Presiden yang tidak ada lagi incumbent yang tampil.
Syahrul mengingatkan agar mulailah mengubah pola main di lapangan sesuai dengan instruksi partai dan perkembangan di daerah. Selalu jadikan aspirasi rakyat sebagi denyut nadi kehidupan kader Golkar.
“Berjuang maksimal menangkan Golkar di semua tingkatan, mulai dari Pilpres, pemilihan anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kab/Kota. Karena hasilnya ini juga yang menjadi jembatan emas memenangkan Pilkada serentak yakni pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota,” pesan Syahrul Pasaribu. (a05)
