Camat Teluk Mengkudu Rizki Abdulah Nasution, Kepala Desa Pematang Kuala Ramlan saat berkunjung ke rumah Suryani,67, di Dusun I Desa Pematang Kuala Kec.Teluk Mengkudu, Senin (10/2) kemarin. (Waspada/Ist)
TELUKMENGKUDU (Waspada): Suryani seorang nenek usia 67 warga Dusun 1, Desa Pematang Kuala, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kab. Serdang Bedagai (Sergai) beberapa hari ini viral di media sosial tidak makan selama dua hari dan menyatakan sempat menjual kain kepada Kepala Desa.
Ternyata Suryani telah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sergai Arianto, Selasa (11/2) kepada Waspada di kantor Bupati Bupati Sergai di Sei Rampah.
Bahkan lanjut Kadis Sosial, bahwa Nek Suryani menerima dua jenis bantuan dari pemerintah, yaitu bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk lansia dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLTDD).
Ditambahkan Kadis Sosial, bantuan tersebut berasal dari Kementerian Sosial serta dari desa setempat.
“Selain Nek Suryani, putranya Syahrun Nizat, juga menerima bantuan berupa Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dan BLTDD dari Desa Pematang Kuala,” imbuh Arianto.
Sehingga Kadis Sosial menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti terkait pemberitaan yang beredar hingga ke media sosial terkait pernyataan Nek Suryani dan putranya tersebut.
” Yang jelas ibu dan anak tersebut, keduanya terdaftar dalam penerima bantuan dari Kementerian Sosial dan Desa setempat,” pungkas Arianto.
Terpisah Camat Teluk Mengkudu Rizki Abdulah Nasution kepada Waspada menuturkan setelah mengetahui informasi dari media sosial terkait warganya yang menurut sempat tidak makan dua hari.
Dirinya lanjut Camat Teluk Mengkudu, bersama Kepala Desa Pematang Kuala memastikan kondisi nek Suryani yang selama ini ternyata telah terdaftar program Keluarga Harapan (PKH) untuk lansia dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLTDD), begitu juga putranya menerima BPNT dan BLTDD dari Desa Pematang Kuala.
Sementara itu Kepala Desa Pematang Kuala Ramlan mengatakan selain ibu Suryani PKH Lansia, BPNT dan BLTDD begitu juga putranya menerima BLTDD dan BPNT sejak dua tahun terakhir.
” Bahkan jika ada segala bentuk bantuan dari berbagai pihak seperti Baznas dan pengusaha kami dari pihak Desa memprioritaskan buk Suryani dan anaknya,” pungkas Ramlan seraya menambahkan tidak pernah bertemu anak ibu Suryani Syahrun Nizat yang bermaksud menjual kain sarung.(a15,cmw)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.