AEKKANOPAN (Waspada): Tingginya curah hujan di minggu terakhir Agustus membuat permukaan air Sungai Kualuh mulai meningkat dan mengakibatkan sejumlah titik yang berada di daerah rendahan mulai digenangi air dan mengancam sejumlah tanggul sungai yang kondisinya sudah kritis.
Terpantau saat ini, beberapa pemukiman dan puluhan rumah warga yang berada di Dusun Pasir Bengkoang, Dusun Kilang Samin, Dusun Kilang Saudara dan Dusun Rambong Merah Desa Sialang Taji Kecamatan Kualuh Selatan mulai digenangi air.
Namun yang lebih menghawatirkan warga, terancam jebolnya sejumlah tanggul sungai Kualuh yang saat ini kondisinya sudah sangat menghawatirkan.

Sejumlah tanggul yang membutuhkan penangangan cepat ini berada di Dusun Pasir Bengkoang, Dusun Hariara, Dusun Aek Natas Kecamatan Kualuh Selatan.
Kerusakan bervariasi terjadi pada badan tanggul sungai yang juga dijadikan masyarakat sebagai akses utama untuk mengangkut hasil pertanian dan beraktivitas sehari-hari.
Kerusakan terparah, berada di Dusun Kampung Jeruk Desa Tanjung Pasir. Dimana lebih 50 meter badan tanggul Sungai mengalami longsor dan hanya tersisa 1 hingga setengah meter dari 4 meter lebarnya badan tanggul.
Salah seorang tokoh muda pesisir yang kerap menyuarakan minimnya pasilitas infrastruktur di daerah pesisir Kabupaten Labura, Tagor Tampubolon, menyampaikan kekhawatirannya atas kondisi sejumlah tanggul sungai Kualuh.
Dikatakannya, risiko jika beberapa tanggul tersebut jebol, akan membawa dampak yang besar bagi warga desa Sialang Taji dan sejumlah dusun di Desa Simangalam.
“Jika tanggul yang berada di Dusun Pasir Bengkoang Desa Sialang Taji itu jebol, maka akan berdampak pada 10 dusun yang lainnya, terutama pada lahan pertanian warga serta untuk mengeluarkan hasil pertanian,” ucapnya, Kamis (31/8).

Di jelaskannya juga, jika tanggul sungai yang berada di Dusun Kampung Jeruk Desa Tanjung Pasir pecah, maka akan berdampak langsung pada Dusun Sidotani, Tanjung Alam dan Patok Bosi.
“Saat ini kondisi tanggul di Dusun Kampung Jeruk sangat memprihatinkan, ada kerusakan dengan panjang sekitar 50 meter dengan lebar tanggul yang tersisa hanya setengah meter. Jika tidak dilakukan perbaikan cepat, besar kemungkinan akan jebol, sebab debit air sungai Kualuh dalam beberapa hari ini terus naik,” ucapnya.
Harapan masyarakat, sebaiknya ada perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten dan Provinsi, khususnya pihak terkait untuk segera memperbaiki benteng yg terancam putus sebelum bencana banjir terjadi, pintanya. (Cim)