KISARAN (Waspada): Sungai Asahan terjadi pendangkalan ditambah lagi dengan benteng sungai jebol mengakibatkan terjadi banjir di Kec Simpangempat, Bupati Asahan meminta Badan Wilayah Sungai (BWS) untuk melakukan perbaikan secepat mungkin, sehingga akibat bencana ini tidak mempengaruhi perekonomian masyarakat.
Hal itu diungkapkan Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin (foto), didampingi Wakil Bupati Asahan Rianto, dan Forkopimda, saat usai membuka Musrembang Rencana Kerja Pemerintah Daertah (RKPD) Pemkab Asahan 2026, di Aula Melati, kantor Bupati Asahan, Kamis (10/4). Taufik menuturkan bahwa banjir di Asahan dikarenakan beberapa faktor, seperti saat ini curah hujan tinggi, kemudian benteng Sungai Asahan di Kec Teluk Dalam jebol sekitar 200 meter, mengakibatkan air sungai meluap.
“Untuk saat ini Sungai Asahan sudah terjadi pendangkalan, sehingga air sungai melebar, sehingga kita meminta pemerintah pusat untuk melakukan pengerukan,” jelas Taufik.
Taufik juga meminta BWS wilayah Sumut untuk melakukan perbaikan benteng Asahan yang jebol, dan memperpanjang bentang sehingga bisa menghindari banjir. Karena yang dikhawatirkan kedepan, bila curah hujan tinggi dan sungai Asahan meluap, bersamaan dengan air pasang besar terjadi di Tanjung Balai, maka akan terjadi banjir, air akan terjebak di tengah.
Oleh sebab itu, kata Taufik, pihaknya akan melakukan langkah cepat, dengan melakukan mitigasi, salah satunya dengan survey oleh PU apa yang bisa dilakukan dalam mengantisipasi bencana banjir, mengingat untuk Sungai adalah wilayah BWS, Pemkab Asahan tidak ada wewenang dalam hal itu.
“Hasil survei itu nanti kita akan membuat program kerja. Karena jangan sampai program kerja kita tidak sesuai dengan kondisi lapangan,” jelas Taufik.
Sebelumnya, Camat Simpang empat, Kab Asahan Kamarul Zaman, saat dihubungi Waspada, Rabu (9/4) menerangkan bahwa banjir dimulai pada beberapa hari lalu, dengan kedalaman air mencapai 50-60 Cm. Menurutnya banjir ini merendam lima desa di Simpang empat ( Anjung Ganjang, Silomlom, Suka Raja, Simpangempat, dan Sei Dua Hulu), namun banjir yang terkena pemukiman masyarakat terletak di Desa Sei Dua Hulu sebanyak 11 dusun, sedangkan desa lain hanya perkebunan yang direndam banjir.
“Saat ini kita masih memantau banjir, dan pihak BPBD Asahan telah mendirikan tenda darurat, Puskesmas Simpang empat mendirikan posko kesehatan dan PDAM Tirta Silau Piasa telah menyediakan air bersih untuk masyarakat,” jelas Kamarul.
Sedangkan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab.Asahan Zulfahri Harahap, menuturkan bahwa banjir merendam di Desa Sei Dua hulu sebanyak 1.092 KK di 11 Dusun, hal ini dikarenakan meluapnya sungai Asahan, karena benteng sungai jebol di wilayah Teluk Dalam, dan berujung membanjiri rumah warga.
“Karena curah hujan tinggi , kemudian dampak dari pecahnya tanggul di Ulak Glugur, Teluk Dalam menjadi faktor dan dampaknya ke Kecamatan Simpang Empat,” kata Zulfahri.
Oleh sebab itu pihaknya mendirikan empat tenda darurat untuk para masyarakat, dan jumlah ini mungkin akan bertambah bila banjir meluas. Sampai saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pemerintah desa, dan memantau perkiraan cuaca melalui BMKG, tentang kondisi cuaca dan curah hujan.
“Kami berharap masyarakat tetap waspada, karena cuaca belum bisa kita prediksi,” jelas Zulfahri (a19)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.