Muslimin Lubis, Kepala SMAN 4 Binjai yang melaksanakan study tour tanpa izin Disdik Sumut. (Waspada/ist)
BINJAI (Waspada) : Study tour yang dilaksanakan SMAN 4 Binjai pada 25-26 November 2024 lalu ternyata ilegal, atau tanpa izin dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.
Pendidikan di luar sekolah itu dipastikan tanpa izin setelah wartawan melakukan konfirmasi kepada Kepala Seksi (Kasi) SMA Cabang Dinas (Cabdis) Wilayah II, Yetti, belum lama ini.
Menurut Yetti, sebelum pihak SMAN 4 Binjai melaksanakan study tour, mereka terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan ke Cabdis Pendidikan Sumut Wilayah II Binjai-Langkat.
Kemudian, sebut Yetti, dirinya mengingatkan pihak sekolah untuk tidak melaksanakan study tour dimaksud. “Sebelumnya sudah saya ingatkan mereka untuk tidak study tour. Karena kita takut juga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Yetti.
Namun, pihak SMAN 4 Binjai tidak mengindahkan peringatan Cabdis. Karena itu, Yetti menegaskan segera menindaklanjuti persoalan tersebut. “Tentu akan kita tindaklanjuti. Kepala sekolahnya akan kita ingatkan kembali untuk tidak study tour tanpa izin dari dinas,” tegasnya.
Baca juga:
Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA Disdik Sumut, M Basir Hasibuan, menegaskan, bahwa setiap study tour harus memiliki izin dari dinas. “Terkait hal ini bisa konfirmasi ke sekolah, apakah ini seizin orangtua,” ucapnya.
Hanya saja, pihak Disdik tampaknya enggan memberikan sanksi kepada kepala sekolah meski melakukan study tour tanpa izin. Persoalan study tour ilegal dan kutipan liar Rp300 ribu ini pun dibuang kembali kepada orangtua pelajar masing-masing.
“Jika memang ada orangtua yang keberatan, silahkan surati ke dinas. Kita minta surat mengingat kegiatan sudah berlalu, bila kegiatan ini belum dilaksanakan tentu bisa kita cegah. Terkait hal ini bersifat delik aduan,” dalih Basir.
Diketahui, Pelajar SMAN 4 Kota Binjai dipungut Rp300 ribu saat melaksanakan study tour ke Balige pada 25-26 November 2024 lalu. Pungutan biaya study tour diberlakukan terhadap 170 pelajar kelas XI.
Pungutan ini pun menjadi gunjingan di lingkungan sekolah. Sebab, hal serupa kerap dilakukan dengan nominal yang bervariasi atau sesuai dengan jauh dekatnya lokasi kegiatan.
Kepala SMAN 4 Binjai, Muslimin Lubis, sebelumnya mengakui adanya kutipan tersebut. Namun, dirinya seakan buang badan dengan kegiatan dimaksud.
Muslimin berdalih, jika dirinya juga tidak sependapat dengan kutipan tersebut. Namun, panitia pelaksana kegiatan mengakui sudah menyurati masing-masing orangtua pelajar.
Tak hanya itu, Muslimin menyebutkan bahwa kutipan tersebut bersifat sukarela. “Kan sudah disampaikan ke orang tua. Jadi kutipan itu sukarela,” ucapnya.
Disoal kutipan Rp300 ribu bukan lagi sukarela karena nominalnya tidak ada yang berbeda, Muslim pun tak dapat memberikan penjelasan. “Saya tidak tahu. Karena kegiatan itu sudah ada panitianya,” sebut Muslim sembari mengakui kalau dia lupa berapa jumlah bus saat pelajarnya melakukan study tour. (a34)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.