DELISERDANG (Waspada): Tidak adanya korban jiwa dalam peristiwa banjir bandang menerjang kawasan wisata Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang dinilai karena kesiapsiagaan sinergitas masyarakat dan pengusaha wisata pemandian alam yang terjalin dengan baik.
Hal itu diungkapkan salah seorang tokoh masyarakat Desa Sembahe Merry Alfrida Br Sitepu, SH., kepada Waspada, Selasa (2/5). Merry Alfrida menjelaskan, banjir bandang yang terjadi di Desa Sembahe Kecamatan Sibolangit sampai daerah Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deliserdang pada 30 April 2023 sekitar pukul 15:45 WIB lalu, adalah sesuatu yang lumrah terjadi akibat air kiriman hujan dari pegunungan sekitar daerah Bandar Baru atau Berastagi.
“Tetapi sebagai daerah tujuan wisata, kesiagaan, kekompakan masyarakat dan para Pengusaha Wisata Pemandian Alam di sekitaran Desa Sembahe membuat para wisatawan dalam keadaan aman dan tidak ada korban jiwa,” kata Merry Alfrida.
“Karena 30 menit sebelum banjir tiba karyawan dan pengusaha wisata pemandian alam telah mengarahkan pengunjung untuk keluar dari aliran sungai,” tambahnya.
Merry Alfrida yang merupakan istri almarhum Gambo Tarigan, mantan anggota DPRD Deliserdang ini mengakui, sekalipun selalu ada kekurangan dan kelemahan dalam setiap situasi, dimana karena sebuah mobil yang parkir terlalu mendekat ke aliran sungai. Kemudian kepanikan dan keterlambatan evakuasi mobil yang parkir sangat dekat dengan aliran sungai, sehingga mobil terbawa aliran air sungai.
“Tetapi dalam waktu yang singkat, mobil berhasil ditemukan warga di Desa Sembahe walaupun dalam keadaan rusak parah,” ujarnya.
Merry Alfrida pun menyebutkan kejadian banjir bandang ini secara alam dan logika manusia, ini adalah situasi yang lumrah terjadi. “Dan dalam setiap situasi ini mengajarkan semua pihak untuk terus lebih berhati-hati dalam mengantisipasi pencegahan benacama lebih dini dan harus pahami tentang cuaca buruk pada naiknya volume air di sungai. Dan kepada wisatawan pemandian alam di Desa Sembahe agar harus selalu mematuhi petunjuk yang diberikan oleh karyawan atau pengusaha pemandian tersebut,” sebutnya.
Merry Alfrida juga mengharapkan dengan adanya informasi dugaan perambahan hutan yang menyebabkan banjir bandang melanda kawasan wisata Sembahe, agar Pemkab Deliserdang segera berkoordinasi dengan pemerintah provinsi. “Seperti yang dikatakan Pak Bupati, bahwa harus ada koordinasi dengan Pemerintah Provinsi, sebab sudah mencakup 2 kabupaten (Deliserdang dan Karo), ini kesempatan Pemerintahan Provinsi untuk melakukan hal positif. Kami sangat sangat berharap agar tempat wisata di daerah kami dapat semakin berkembang,” harapnya. (a16/a01)