Selain Desa Durian, Kampung UAS Wisata Religi 

  • Bagikan
UAS foto bersama keluarga saat di Desa Silo Lama, Kec Silau Laut, Kab Asahan. Waspada/Bustami CP
UAS foto bersama keluarga saat di Desa Silo Lama, Kec Silau Laut, Kab Asahan. Waspada/Bustami CP

KISARAN (Waspada): Pencanangan Desa Silo Lama sebagai Desa Durian oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sumut, Ustadz Abdul Somad (UAS) berharap program itu bisa berjalan dengan baik, sehingga kampungnya bisa menjadi wisata religi untuk  mengingat Syaikh Abdurrahman Silau.

Hal itu diungkapkan UAS saat berbincang dengan Waspada.id via WhatsApp (WA), Selasa (20/6). UAS mengingat kembali saat  duduk dibangku sekolah, saat liburan di Kisaran dan Medan, dirinya pulang ke kampung Desa Silo Lama, tidur di pondok durian, dan malamnya mengaji di masjid dan silaturahmi dengan keluarga. 

“Semoga program ini bisa berjalan dengan baik dan sukses, wilayah Desa Silo Lama bisa kembali ditanami durian yang berkualitas,” jelas UAS.

Dengan adanya pencanangan ini, kata UAS, tentunya akan menjadi motivasi bagi masyarakat dalam mengembangan di sektor agro wisata. Tidak hanya itu wilayah ini juga bisa menjadi wisata religi  ziarah di makam Syaikh Abdurrahman Silau.

“Musim panen, bisa pulang bersama keluarga ke Silo Lama. Tidak hanya makan durian, tapi wisata religi, ziarah di makam Syaikh Abdurrahman Silau, dan sholat di Masjid Syaikh Abdurrahman Silau,” jelas UAS. 

Sebelumnya Ketua HKTI Sumut Gus Irawan Pasaribu melalui Wakil Ketua HKTI  Muhammad Fadly Abdina, menyampaikan bahwa pada zaman dahulu Desa Silo Lama merupakan desa penghasil durian yang baik di Kab Asahan, namun seiring berjalannya waktu, terjadi pergeseran peralihan tanaman durian menjadi tanaman kelapa sawit sekitar akhir tahun 1990-an hingga awal tahun 2000-an, dan sejak saat itu tidak terdengar lagi hasil perkebunan buah durian dari masyarakat Silo Lama.

“Dengan semangat 50 tahun HUT HKTI ini kami memiliki harapan agar masyarakat dapat menikmati nilai ekonomi dari buah durian dan tentunya di Desa Silo Lama, Kec Silau Laut, Kab Asahan,  dapat menjadi sentra daerah penghasil buah durian di Sumatera Utara. Sebab, buah durian merupakan memiliki nilai jual yang stabil serta memiliki posisi tawar harga yang baik dan di sisi lain dengan lahirnya Ulama kondang dari Desa ataupun kampung ini seperti Ustadz Abdul Somad, akan semakin menambah nilai jual positif dalam mempromosikan setiap produk pertanian yang dihasilkan,” jelas Fadly Abdina. (a02/a19/a20


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *