MADINA (Waspada) – Puluhan wartawan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyatakan sikap satu komando memperjuangkan Jefri Barata Lubis (42) hingga keranah hukum tertinggi terkait pengeroyokan yang dilakukan beberapa oknum preman dari salah satu Organisasi Masyarakat (Ormas) Madina
Hal inipun disampaikan oleh ketua PWI Madina Muhammad Ridwan Lubis saat rapat bersama dengan para wartawan se-Madina di Lopo Mandhailing yang mana tempat tersebut merupakan tempat kejadian saat korban Jefry Barata Lubis mendapat pengeroyokan
“Apa yang dirasakan rekan kita Jefri, kita mengecam keras dan sangat prihatin atas musibah ini. Kembali melihat kasus tewasnya Marsal Harahap akibat pemberitaan, kasus ini juga kita duga tentang pemberitaan kasus penetapan tersangka tambang emas illegal di Polda Sumatera Utara yang diduga menjadi alas premanisme yang dilakukan oleh oknum tersebut,” ucap Ridwan
Ridwan menegaskan kasus ini harus dikawal tuntas dan menyatakan sikap satu komando dalam hal memperjuangkan diranah hukum.
“Ini sudah menjadi perbincangan tingkat nasional. Wartawan kembali di intimidasi. Mohon izin menyampaikan, Ketua PWI Sumatera Utara, bang Farianda Putra Sinik sudah komunikasi dengan Kapolda bahwa kasus ini harus diusut tuntas, Alhamdulillah Kapolda sangat menyambut baik,” ujarnya didepan rekan-rekan Pers Madina yang berkumpul
Sementara itu Jefri Barata Lubis selaku korban menegaskan tidak akan ada kata mundur hingga kasus yang menimpa dirinya selesai ditangani pihak berwajib dan otak intelektual dari semua ini harus tertangkap
“Ini harga mati, tidak ada tekanan dari keluarga. Saya tegaskan saya tidak akan pernah mundur sampai semua tersangka ini ditangkap dan dihukum seberat-beratnya, serta otak intelektualnya terungkap” terang Jefry
Ditambah Iskandar Hasibuan, wartawan senior Madina meminta agar Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak segera menangkap AAN yang diduga otak intelektual dari penganiayaan dan pengeroyokan terhadap jurnalis Jefry Barata Lubis
“AAN kan sudah ditetapkan menjadi tersangka tentang kasus tambang emas illegal (Peti), kenapa belum ditangkap. Saya yakin dia adalah otak perencana semua ini. Mohon Kapolda segara ambil tindakan tegas,” tegas Iskandar. (Cah)