PALAS (Waspada): Direktur Lingkar Studi Pembangunan (LSP) Sumatera Utara Ansor Harahap, meminta RSUD Sibuhuan Kabupaten Padanglawas (Palas) lebih selektif dan jangan asal merujuk pasien ke rumah sakit yang pelayanannya buruk.
“Ini perlu jadi perhatian Dirut RSUD Sibuhuan agar jangan lagi asal merujuk pasien utamanya ke RSU BK Medan yang dinilai pelayanannya buruk bahkan diduga telah terjadi malpraktek di rumah sakit tersebut,” kata Ansor Harahap kepada Waspada.id, Rabu (26/7) melalui seluler.
Ansor mengungkapkan, dugaan malpraktek di RSU BK Medan itu terhadap seorang bocah berusia 6 tahun berinisial RSS yang mengakibatkan tangan korban mengalami pembusukan.
Bukan hanya itu, informasi dari beberapa pasien juga yang pernah berobat di RSU tersebut mengalami hal yang sama, yaitu buruknya pelayanan.
“Kita perlu pertanyakan data apa yang dimiliki RSUD Sibuhuan sehingga kerap merujuk pasien ke RSU BK Medan, apakah ada main mata,” tanya Ansor Harahap.
Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Padang Lawas (Gema Padang Lawas) Ahmad Ropiko Tantawi, menambahkan juga mempertanyakan manajemen RSUD Sibuhuan itu yang kerap merujuk pasien ke RS tersebut.
“APH utamanya kepolisian harus menyelidiki dan mengungkap kebenaran adanya dugaan suap menyuap dalam hal rujukan pasien ini,” ucapnya.
Tantawi mengungkapkan tidak tertutup kemungkinan adanya kongkalikong antara RSUD Sibuhuan dengan RSU BK Medan, dugaan pemberian fee kepada pejabat RSUD Sibuhuan sehingga pasien digiring untuk dirujuk ke RSU BK Medan.
Dirut RSUD Sibuhuan, dr Affandi Siregar saat dihubungi melalui seluler dan pesan singkat WhatsApp belum diperoleh keterangan apapun terkait dugaan yang disampaikan LPS Sumut dan Gema Palas itu. (CMS)