TANJUNGBALAI (Waspada) : Ribuan bale sepatu bekas ilegal asal luar negeri yang mendarat di daerah Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu kini telah tiba di Kota Tanjungbalai dengan aman, Minggu (20/11).
Tiga daerah yang dilalui belasan truk pengangkut ini antara lain, Kabupaten Labuhanbatu, Asahan, dan berakhir di Kota Tanjungbalai. Karung-karung ini telah tersimpan rapi di gudang milik mafia menunggu dipasarkan dalam bentuk eceran maupun partai besar.
“Banyak truk bawa sepatu yang keluar masuk beberapa hari ini ke gudang yang ada di sana,” ujar B, 45, warga Kecamatan Tanjungbalai Utara dikonfirmasi Waspada.
Menurutnya, tempat penyimpanan ribuan karung sepatu itu berada di kawasan Tanjungbalai Utara. Gudang tersebut tidak pernah digerebek oleh petugas meski keberadaannya tak sulit untuk dicari.
Menurutnya, petugas diduga tidak ‘bernyali’ melawan kekuatan ‘uang’ para mafia sehingga sepatu ilegal bermerek yang termasuk dalam golongan limbah ini begitu bebas keluar dan masuk ‘Kota Kerang’.
“Siapa yang berani? kalau berani, tentu para penyelundup ini sudah lama gulung tikar,” kata B.
Sementara, warga lainnya, PS, 50, menjelaskan, ada beberapa tempat pendaratan dan persinggahan sepatu bekas ini sebelum berakhir di Kota Tanjungbalai. Dua diantaranya ialah pesisir Labuhanbatu dan wilayah Dumai.
Dari beberapa daerah inilah katanya sepatu-sepatu itu dibawa masuk ke Kota Tanjungbalai untuk selanjutnya dikirim ke pelosok Indonesia menggunakan jasa ekspedisi resmi maupun tidak. Bahkan pengiriman mereka sampai ke daerah Timur nusantara seperti Lombok, Sulawesi, NTB, dan NTT.
“Kenapa harus ke Tanjungbalai dulu baru dikirim ke daerah lain, karena kota ini sejak lama terkenal dengan barang-barang bekas berkualitas, jadi nama baik itu melekat dan dipercayai oleh para pembeli,” ujar PS.
Selain itu, para pemain di luar Kota Tanjungbalai tidak berani menggeluti aksi penyelundupan ini karena tergolong berisiko tinggi. Sedangkan mafia Tanjungbalai sudah mengetahui cara ‘bermain’ agar bisnis ilegal ini berjalan lancar.
Luar biasanya kata PS, para mafia ini biasa mengumpankan satu kapal sarat muatan untuk sengaja ditangkap. Namun hal itu tidak dianggap sebuah kerugian, karena beberapa kapal lainnya dipastikan bisa masuk dengan aman.
“Satu kapal diumpan, tiga empat kapal lainnya ternyata sudah mendarat di pelabuhan tikus, bukannya rugi, malah untung besar puluhan miliar sudah menanti, itulah perhitungan mafia di Tanjungbalai,” ujar PS.
Kepala Kantor Bea dan Cukai Teluknibung, Tutut Basuki melalui Kasi P2 Musliadi mengatakan pihaknya sedang mencari kebenaran informasi tersebut. Jika benar dan ada potensi lewat Labuhanbatu sesuai informasi di atas ujarnya, maka akan didalami oleh tim lapangan. (a21/a22)