KISARAN (Waspada): Di tengah tantangan revolusi industri 5.0, Universitas Asahan (UNA) mewisuda 507 mahasiswa.
Wisuda ke-23 UNA ini, terdiri dari lulusan Fakultas Teknik 60 mahasiswa, Fakultas Pertanian 65 orang, Fakultas Ekonomi 134 mahasiswa, Fakultas Hukum 82 mahasiswa serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 159 mahasiswa, dan Program Magister Hukum delapan mahasiswa, sehingga total mencapai 507 mahasiswa yang dilaksanakan di UNA, Sabtu (18/5).
Rektor UNA Prof. Dr. Tri Harsono. M.Si dalam sambutannya, menerangkan pada acara wisuda hari ini seluruh perhatian berpusat pada keberhasilan mahasiswa. Masyarakat menunggu tanggungjawab terhadap pilihan yang telah dipilih mahasiswa. Karena keberhasilan yang capai hari ini bukanlah semata-mata milik mahasiswa.
“Oleh karena itu, di balik keberhasilan tersebut, saudara dituntut untuk dapat mengaktualisasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh agar bermanfaat bagi orang lain. Secara langsung maupun tidak langsung
orang-orang di sekitar anda ikut berkontribusi terhadap keberhasilan saudara,” jelas Rektor.
Tantangan besar sudah menanti, Revolusi industri 5.0 yang diwarnai dengan Big Data, Internet of Things, dan Artificial Inteligence menjadi tantangan baru untuk dapat berinovasi pada tantangan disrupsi lapangan kerja, dan meraih peluang lapangan kerja di era kemelimpahan lapangan kerja baru nantinya yang dikenal sebagai era “abundance”.
Menurutnya, dalam situasi seperti itu tidak dapat berpangku tangan menunggu tersedianya lapangan kerja (menjadi job seeker) tetapi harus dapat berkreasi untuk menciptakan lapangan kerja baru (menjadi job maker atau job creator).
“Kemampuan berpikir kritis dan inovatif yang telah diasah selama mengenyam pendidikan tinggi di UNA harus dibarengi dengan kemampuan berkomunikasi aktif dan efektif, serta kemampuan bekerja dalam tim kerja. Saudara merupakan bagian dari potensi insani yang sangat diharapkan untuk meneruskan pembangunan, terutama dalam masa sulit seperti sekarang ini,” jelas Rektor.
Sedangkan Ketua Yayasan UNA, Drs. Mapilindo, M.Pd menerangkan bahwa iman dan ilmu itulah yang tidak bisa dijarah oleh siapapun dan membutuhkan kaum intelektual yang mau menerapkan iman dan ilmunya untuk kesejahteraan masyarakat. Sejak saat ini para wisudawan telah berhak menyandang gelar yang sebenarnya memiliki nilai tambah. Untuk itu semua harus dapat menempatkan diri khususnya cara berpikir harus menjadi terstruktur dan produktif hingga Anda dapat menghasilkan karya nyata bagi masyarakat sekitar.
“Amalkan kepandaian dan ilmu yang saudara miliki sejalan dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini penting untuk menjadi perhatian, agar saudara-saudara dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat nanti,” jelas Mapilindo.
Sedangkan Kepala LLDIKTI Wilayah 1 Sumatera Utara Prof. Drs. Saiful Anwar Matondang, M.A., Ph.D., mengatakan mengingatkan pada wisuda soal dunia kerja dituntut untuk berjuang keras dan cerdas, karena yang akan dihadapi penuh dengan tantangan serta persaingan ketat,
“Janganlah pernah berhenti untuk terus berjuang menghadapi semua tantangan itu dengan berbekal ilmu pengetahuan, kebiasaan belajar, dan semangat yang telah kalian miliki,” jelas Kepala LLDIKTI.(02/a19/a20)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.