Reses Ruslan Tambak Di Sungaikanan Dan Silangkitang, Warga Keluhkan “Ninja Sawit”

  • Bagikan
Reses Ruslan Tambak Di Sungaikanan Dan Silangkitang, Warga Keluhkan “Ninja Sawit”

Anggota DPRD Kab. Labusel, Ruslan Tambak meninjau lokasi perkebunan masyarakat pada reses yang digelar, Senin hingga Rabu 20-22 Januari, di Kec. Sungaikanan. Waspada/Deni Daulay

SUNGAIKANAN (Waspada): Sejumlah warga di Kec. Sungaikanan dan Kec. Silangkitang, Kab. Labusel, mengeluhkan maraknya aksi pencurian Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit atau yang sering disebut “ninja sawit” dan berharap ada solusi untuk memberantasnya.

Keluhan tersebut disampaikan warga kepada Anggota DPRD Kab. Labusel, Ruslan Tambak saat menggelar reses, sejak Senin hingga Rabu 20-22 Januari. Reses digelar di Parimburan dan Sampean (Desa Sampean), Desa Batang Nadenggan, Desa Hutagodang, Kelurahan Langgapayung di Kec. Sungaikanan, dan Desa Mandalasena, Kec. Silangkitang.

“Hampir semua desa. Marak sekali. Diduga, pencurian TBS kelapa sawit semakin marak karena peredaran Narkoba. Narkoba sudah masuk hingga ke dusun-dusun,” kata Ruslan kepada wartawan, Kamis (23/1).

Politisi Partai Hanura ini mengatakan, semua masukan masyarakat itu telah ditampung. Ia pun mengaku akan berkoordinasi dengan semua pihak, termasuk dengan kepolisian.

“Polisi harus jemput bola. Jangan hanya aduan. Para orang tua harus memantau anak-anaknya. Juga diharapkan pemangku adat agar dihidupkan. Ini banteng pertahanan terakhir. Pemerintah harus perhatikan ini. Juga, pemerintah desa jangan diam, dan harus ambil peran,” kata mantan jurnalis ini.

Selain masalah “ninja sawit” sebut Ruslan, permasalahan lain yang dikeluhkan warga, yakni infrastruktur jalan, sarana prasarana termasuk pendidikan, kesehatan, pertanian, dan olahraga. Kemudian lanjut dia, permasalahan listrik, carut-marut bantuan sosial, lapangan kerja, kenakalan remaja, sanitasi jalan, penerangan jalan, air bersih, juga soal sosial-keagamaan.

“Yang menonjol infrastruktur jalan, masih banyak yang belum tersentuh. Termasuk carut marut menerima manfaat Bansos, masih banyak yang tidak tepat,” katanya.

Dikatakan, reses ini adalah forum menyerap aspirasi masyarakat, mendengarkan dan menampung masukan, unek-unek serta kritikan masyarakat. Menurutnya, semua masukan masyarakat itu akan dicatat dan akan disampaikan ke eksekutif agar dicari solusi dan dimasukkan dalam RKPD dan APBD. (a23/B)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *