DELISERDANG (Waspada): Rembuk stunting Kabupaten Deliserdang tahun 2025 diharapkan bisa mengonsolidasikan data dan laporan capaian masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD),sehingga Pemkab Deliserdang memiliki gambaran jelas terhadap progres yang telah dicapai.
Selain itu, juga untuk mengidentifikasi kendala dan tantangan yang masih dihadapi dalam pelaksanaan program penanganan stunting serta merumuskan solusi konkret, termasuk memperkuat sinergi dan koordinasi antar OPD dalam memastikan intervensi yang dilakukan tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Mari bekerja bersama dengan penuh komitmen, semangat dan tanggung jawab. Saya percaya, dengan kerja keras dan sinergi, kita dapat meraih hasil terbaik. Tapi yang lebih penting, memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita,” kata Wakil Bupati (Wabup) Deliserdang, Lomlom Suwondo saat membuka Rembuk Stunting Kabupaten Deliserdang di Aula Cendana Lantai II, Kantor Bupati Deliserdang, Jumat (14/3/25).
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB), Dr Miska Gewa Sari menjelaskan, rembuk stunting yang dilaksanakan merupakan strategi untuk mencapai target penurunan stunting, khususnya di Deliserdang.
Rembuk stunting dilaksanakan secara berjenjang dari level kecamatan dan berlanjut ke kabupaten. Untuk tingkat kecamatan sudah dilaksanakan di 22 kecamatan pada Januari 2025 lalu.
“Melalui rembuk stunting ini diharapkan bisa menghasilkan rencana kegiatan intervensi, terintegrasi penurunan stunting yang telah disepakati lintas sektor untuk dilakukan pada tahun berjalan,” papar Miska.
Hadir pada kegiatan tersebut, Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Arifin Efendi Hutagalung MM (secara virtual), Sekretaris BKKBN Sumut, Yusrizal Batu Bara, perwakilan Forkopimda Deliserdang, pimpinan OPD, camat, dan lainnya.(rin)
