P.SIDIMPUAN (Waspada): Rektor Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM Tapsel), Muhammad Darwis, M.Pd, kembali mengukuhkan 146 guru profesional di Aula Kampus UM Tapsel, Jl. Sutan Mohd Arief, Padangsidimpuan, Senin (1/7).
Guru profesional yang dikukuhkan tersebut merupakan peserta Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Angkatan ke-3 tahun 2024 yang dilaksanakan UM-Tapsel. Pada angkatan ke-2, jumlah guru profesional yang dikukuhkan Rektor UM Tapsel sebanyak 53 orang.
Pengukuhan guru profesional tersebut dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumatera Utara, Prof. Saiful Anwar Matondang, MA, PhD, Kacabdis Pendidikan Wilayah XI, Drs. Oloan Nasution, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UM Tapsel Dr. Muksana Pasaribu, MA, Wakil Rektor UM Tapsel, Dekan FKIP UM Tapsel, Eli Marlina Harahap M.Pd, dosen Pamong dan dosen FKIP UM Tapsel.

Rektor UM Tapsel, Muhammad Darwis, M.Pd menegaskan bahwa Permendikbud No.16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru telah mensyaratkan empat kompetensi dasar yang harus dimiliki guru yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
“Saudara-saudara harus mampu merubah paradigma lama kepada paradigma baru. Peserta didik tidak boleh lagi sebagai objek pembelajaran, tetapi peserta didik harus terlibat langsung. Saatnya saudara-saudara mengaktualisasikan merdeka belajar dan menjadikan peserta didik bahagia dalam belajar”, tegas Darwis.
Atas kepercayaan yang diberikan kepada UM Tapsel untuk mengelola PPG, Rekor UM Tapsel mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan LLDIKTI Wilayah I. Menurutnya, kepercayaan yang diberikan kepada UM Tapsel itu merupakan salah satu bukti bahwa UM Tapsel telah menjalankan konsep kampus merdeka belajar.
Pada kesempatan itu, Darwis mengungkapkan capaian prestasi yang diraih UM Tapsel, seperti memenangkan hibah dana Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM 2024) sekitar Rp740 juta, hibah akselerasi kurikulum untuk Program Studi Peternakan dan Program Studi Administrasi Publik serta naiknya akreditasi Program Studi PGMI dan Program Studi Fisika yang semula baik menjadi baik sekali.
Kacabdis Pendidikan Wilayah XI, Drs. Oloan Nasution berharap ada perubahan terhadap guru yang sudah menyandang gelar sebagai guru profesional. Ia menekankan bahwa guru tidak saja sebagai pelatih dan pengajar, tetapi juga pendidik yang akan mewariskan nilai.
“Saya mengimbau agar guru menjadikan profesi sebagai ibadah kepada Allah, agar ikhlas. Jika dijadikan sebagai kewajiban maka akan sangat membosankan bagi guru PPG yang kesehariannya bergelut dengan rutinitas”, tuturnya.
Oloan meyakinkan seluruh guru yang dikukuhkan itu, bahwa tidak ada peran kecil dalam pendidikan antara PNS atau tenaga honor. Kacabdis berharap agar guru yang dikukuhkan tersebut mengikuti aturan tuhan dan aturan negara.
Ketua BPH UM Tapsel Dr. Muksana Pasaribu MA mengapresiasi UM Tapsel yang terus berkembang dan semakin maju. Ia menjelaskan bahwa Muhammadiyah mendirikan amal usaha pendidikan, kesehatan dan sosial, tidak saja sekedar menambah pundi-pundi semata, tetapi sebagai tugas memakmurkan manusia, memfasilitasi orang-orang yang tidak tertampung di perguruan tinggi negeri dan menikmati pendidikan di Muhammadiyah.
Kepada guru-guru PPG yang dikukuhkan tersebut, Muksana berpesan agar menjaga nama baik UM Tapsel. “Jadilah menjadi duta-duta Muhammadiyah di tempat mengabdi. Bawalah aspirasi Muhammadiyah bahwa mengajar adalah ibadah, kejar pahala, kemudian gaji,” katanya.
Muksana juga mengimbau agar para guru yang dikukuhkan memiliki tanggungjawab, kualitas dan disiplin yang tinggi terhadap tugas-tugas sebagai guru profesional.

Jangan Berbisnis Di sekolah
Kepala LLDikti Wilayah I Sumatera Utara, Prof. Saiful Anwar Matondang meminta seluruh guru yang dikukuhkan itu harus memiliki prinsip mendidik. “Itu panggilan jiwa dan bagi jiwa yang tidak terpanggil tidak usah menjadi guru. Dengan digenggamnya sertifikat guru profesional maka nilainya semakin mahal sehingga ha itu harus dipertanggung jawabkan,” tegasnya.
Pof Saiful Anwar mengingat agar guru tidak berbisnis di sekolah karena hal itu dapat merusak dunia pendidikan. “Semoga anda menghargai tugas profesi guru. Kalau mau berbisnis di luar boleh, jangan memperjual belikan apapun di sekolah termasuk nilai”, pintanya.
Kepada UM Tapsel yang telah bersedia menjadi lokasi PPG, Kepala LLDikti Wilayah I Sumatera Utara mengucapkan terima kasih. Menurutnya keseriusan, karakter dan prinsip Muhammadiyah terutama dalam mengelola pendidikan relatif membanggakan. “Muhammadiyah sudah membangun bangsa ini dengan baik, jadi bonus pelayanan juga harus dimudahkan,” ujarnya.(a39).