P.SIDIMPUAN (Waspada) : Melalui sidang terbuka, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Padangsidimpuan Dr. H. Muhammad Darwis Dasopang M.Ag wisuda 450 mahasiswa dari berbagai program studi di Auditorium IAIN, Jl.HT.RizalNurdin, Sihitang, Padangsidimpuan, Kamis (31/3).
Mahasiswa yang diwisuda terdiri dari Fasih sebanyak 52 orang, 177orang, FDIK sebanyak 27 orang dan FEBI sebanyak 178 orang sehingga jumlah mahasiswa program S1 yang diwisuda itu sebanyak 334 orang.Sedangkan 16 orang lainnya merupakan mahasiswa pascasarjana (S2) program studi Pendidikan Agama Islam (PAI).
Wisuda Sarjana XLIII dan Pascasarjana XVI yang digelar jelang Bulan Suci Ramadhan 1443 H diwarnai dengan penyerahan beasiswa kepada wisudawan berprestasi sebanyak Rp10 juta yang diserahkan Branch Manager Bank Syariah Indonesia (BM-BSI) Padangsidimpuan Zulfikar secara simbolis kepada Rektor IAIN Padangsidimpuan.
Rektor IAIN Padangsidimpuan Dr.H.Muhammad Darwis Dasopang mengatakan wisuda Sarjana XLIII dan Pascasarjana XVI diharapkan sebagai wisuda terakhir IAIN Padangsidimpuan karena IAIN Padangsidimpuan akan bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Ali Hasan Ahmad Addari Padangsidimpuan.
”Alhamdulillah Wisuda Tahun ini adalah merupakan Wisuda yang sangat bahagia dan istimewa bagi kita. karena wisuda kali ini merupakan wisuda pertama bagi saya setelah menjadi Rektor IAIN Padangsidimpuan setelah dilantik pada tanggal 28 Januari 2022 dan juga kita berharap menjadi wisuda terakhir bagi IAIN Padangsidimpuan dan Insya Allah Wisuda yang akan datang kita sudah bertransformasi jadi UIN,”katanya.
Proses peralihan status IAIN Padangsidimpuan menjadi UIN dan akan diberi nama UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addari Padangsidimpuan, ungkap rektor tinggal menunggu Perpres yang proses harmonisasinya sudah selesai. ”Kita berdoa kepada Allah SWT semoga cita-cita dan harapan kita bersama segera terwujud. Amin ya Robbal Alamin,” ucap Muhammad Darwis Dasopang.
Menurutnya, jika IAIN Padangsidimpuan jadi UIN, maka semua elemen yang ada di lembaga perguruan tinggi Islam tersebut agar “one goal, one step and one dream” serta senantiasa melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas diberbagai bidang dengan melakukan pengembangan pengajaran dan pendidikan ilmu-ilmu keislaman, humaniora, sosial, dan alam berbasis teoantropoekosentris (al-Ilahiyah al-Insaniyah al-Kauniyah) untuk membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan berintegritas
Kemudian meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Pendidikan dalam menyahuti Dinamika Globalisasi, peningkatan SDM, mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat yang integratif dan inovatif , membangun kepercayaan dan kerjasama dengan berbagai pihak, meningkatkan sistem tata kelola kampus yang profesional (quality and good governance) berbasis teknologi informasi
Selanjutnya mengembangkan berbagai fasilitas IAIN Padangsidimpuan untuk dapat dilaksanakannya pembelajaran berbasis Kampus Merdeka dan tercapainya iklim akademik yang baik,persiapan dan peningkatan produktifitas aset bagi terwujudnya tata kelola BLU yang baik serta menginternalisasikan nilai-nilai ke-Islaman yang moderat.

Sejarah IAIN Padangsidimpuan
Pada kesempatan itu, Rektor IAIN Padangsidimpuan Dr.H.Muhammad Darwis Dasopang mengungkapkan sejarah IAIN Padangsidimpuan mulai dari Fakultas Tarbiyah UNUSU Padangsidimpuan hingga menjadi Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (lAIN) Cabang Imam Bonjol Padang Sumatera Barat dan pada Tahun 1973 beralih jadi Fakultas Tarbiyah lAIN Sumatera Utara di Padangsidimpuan.
”Selama lebih kurang 24 tahun berjalan, kemudian Fakultas Tarbiyah IAIN Sumatera Utara Cabang Padangsidimpuan berubah lagi menjadi STAIN Padangsidimpuan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 tahun 1997 tanggal 21 Maret 1997 dan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 300 tahun 1997 dan No. 504 tahun 2003,”tuturnya.
Pada tahun 2012, lanjut Rektor, STAIN Padangsidimpuan mengajukan untuk alih status STAIN Padangsidimpuan menjadi IAIN Padangsidimpuan dan pada tanggal 6 Januari 2014 STAIN Padangsidimpuan beralih status secara resmi menjadi IAIN Padangsidimpuan, yang diresmikan oleh Menteri Agama RI Surya Dharma Ali.(a39).