PALAS (Waspada): Masyarakat Kabupaten Padanglawas (Palas), khususnya pengguna media sosial Facebook (FB) tengah heboh memperbincangkan perekrutan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang diduga syarat akan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN).
Dimana, para netizen menilai Komisioner KPU Palas tidak memilik integritas dan profesionalisme dalam rekrutmen PPK dan PPS untuk Pemilu 2024.
Seperti dalam postingan akun FB Pasti Tua Siregar, tertanggal 15 Desember 2022. Ia mengucapkan terkhusus untuk para Komisioner KPU selamat menikmati panen raya yang diperoleh.

Walau kami tahu di balik panen raya yang anda nikmati tersebut diduga kuat terdapat ada banyak orang yang tersakit, terzolimi dan bahkan hilang kesempatannya menjadi PPK akibat kepentingan dan ketidak profesional bapak-bapak komisioner dalam menjalankan tupoksi, tugas serta wewenang yang dimiliki.
Bapak-bapak para komisioner KPU perlu di ingat dan disadari bahwa dalam konteks penyelenggara Pemilu yang utama dan pertama yang harus dijunjung tinggi adalah Integritas dan Profesionalitas.
Tapi hari ini kami melihat kesemua itu hampir tidak bisa ditunjukkan, dibuktikan dan di implementasikan yang ada adalah kerakusan dan ketamakan semata.
Ingat, saya mendalilkan dan saya berkewajiban membuktikannya. Tegas Pasti Siregar dalam postingan tersebut.
Kemudian, postingan akun FB Risman Saleh Nasution, tertanggal (15/1) menulis “Semoga yang menerima pungli PPS dapat di OTT, dan semoga yang memberi tidak menang”
Ketua KPU Palas, Indra Syahbana, Jumat (20/1) saat ditanyakan kembali Waspada.id dan Beritasore.co.id, melalui pesan singkat WhatsApp, terkait isu yang berkembang itu belum diperoleh keterangan apapun. (CMS)