Scroll Untuk Membaca

Sumut

Rampungnya Jembatan Rangka Baja Pakpak Bharat Buka Jalur Macat

PAKPAK BHARAT (Waspada): Rampungnya pembuatan jembatan rangka baja di jalan nasional lintas Aceh-Sumut, persis di Kecamatan Sitellu Tali Urang (STTU) Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat, sekira 20 kilometer dari Kota Subulussalam, Aceh, membuka kembali jalur lalu lintas yang hampir sepekan macat.

Sejumlah sumber, baik pengguna jalan maupun warga di lokasi kejadian, Kamis (6/10) menyebut, jembatan rangka baja di sana mulai digunakan sejak Kamis (6/10) dinihari.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Rampungnya Jembatan Rangka Baja Pakpak Bharat Buka Jalur Macat

IKLAN

Namun, jenis kendaraan yang bisa lintas hanya jenis roda dua dan empat. Jenis truk bermuatan 20 ton diarahkan melalui jalan alternatif, di sebelah jembatan tersebut. Di sisi lain, cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi dan jalan berlumpur sehingga pengguna jalan diimbau tetap meningkatkan kewaspadaan.

Rampungnya Jembatan Rangka Baja Pakpak Bharat Buka Jalur Macat
AKIBAT badan jalan amblas. Foto diambil, Jumat (30/9), Waspada/Khairul Boangmanalu

Diketahui, sejak hampir semua badan jalan amblas di Desa Kaban Tengah, Kecamatan STTU Jehe, Kab. Pakpak Bharat, Sumatera Utara, Senin (26/9) pekan lalu, arus lalu lintas macat total di sana, tidak kurang dari lima hari.

Kecuali kendaraan roda dua dan empat diarahkan melalui jalan alternatif yang kondisinya juga cukup parah, semua jenis truk nyaris terkendala lintas dan antrean panjang.

Kondisi inipun berakibat terjadinya antrean panjang jenis kendaraan roda dua dan empat di lokasi SPBU Kasman Lizar di Kecamatan Penanggalan, Subulussalam.

Sejumlah sopir dan pengguna jalan menilai pemerintah lambat menangani persoalan badan jalan amblas itu. Padahal jalan ini sangat vital dan lintas Aceh-Sumut, sehingga sehari saja jalan macat berakibat fatal bagi pergerakan ekonomi masyarakat.

Salah seorang sopir tangki pembawa CPO, Khairul Manik, 44, warga Kota Subulussalam di lokasi kejadian, Jumat (30/9) pekan lalu mengatakan, upaya perbaikan jalan terkesan lambat.

Diakui dan dibenarkan sejumlah rekan seprofesinya, tak kurang dari empat hari pasca kejadian mobilnya teronggok di sana, bahkan hanya bisa bergeser 500-an meter dalam tenggang waktu itu.

“Hari Jumat (baca: 30/9) jelang Maghrib, baru bisa lanjut jalan ke Medan,” jelas Manik berharap perbaikan jalan di sana benar-benar maksimal dilakukan pihak terkait. (b17)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE