Putri Dan Menantu Wartawan Di Tapsel Sukses Ikuti Wisuda Profesi Dokter

  • Bagikan

TAPSEL (Waspada): Siti Rika Mardyna Pohan dan Bambang Swedy Pardede yang merupakan putri dan menantu Kodir Pohan, pewarta Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA di Tapanuli Selatan, sukses mengikuti wisuda profesi dokter Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).

Dua dokter umum pasangan suami isteri asal Kota Padang Sidempuan itu di wisuda di Gedung Santika Premire Dyandra and Convention, Medan, pada Rabu (26/1) dsn dihadiri Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Rika dan Bambang mengaku, sebenarnya mereka sudah bisa mengikuti wisuda profesi dokter ini secara online atau dalam jaringan (daring) pada tahun 2020 kemarin.

Tetapi sengaja menundanya karena keinginan kuat untuk ikut wisuda secara offline. Adapun wisuda dengan tatap muka langsung ini merupakan pertama kalinya digelar UISU setelah masa Pandemi COVID-19.

Wisuda/wisudawan Profesi Dokter bersama Sarjana dan Magister UISU Periode I Tahun Akademik 2021-2022 ini dihadiri Rektor UISU Profesor Dr H Yanhar Jamaluddin MAP, dan pejabat utama UISU lainnya.

“Alhamdulillah seiring pandemi COVID-19 melandai, akhirnya impian wisuda dengan tatap muka langsung baru bisa terwujud bersama 706 orang wisuda dan wisudawan berbagai program studi,” kata Rika dan Bambang, Kamis (27/1).

Butuh waktu tujuh tahun lebih agar mereka bisa menjadi dokter. Cukup berat perjuangannya, baik dari segi pikiran maupun materil, namun semua terbalaskan setelah menyandang gelar dokter secara utuh.

“Mahasiswa kedokteran butuh waktu 3,5 sampai 4 tahun mengasah kemampuan skill lab, pendalaman materi histologi, mikrobiologi dan anatomi. Lanjut 1,5 hingga 2 tahun lagi untuk program profesi (koas) atau dokter muda,” jelas keduanya.

Tidak cukup sampai di situ saja, sebelum magang (internship) dokter muda harus lebih dahulu melewati Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) sebagai penentu mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR).

“STR harus dibekali Surat Ijin Praktek (SIP) dan dokter internship wajib magang di seluruh Rumah Sakit type C maupun Puskesmas seluruh Indonesia hingga lebih satu tahun,” jelas Rika dan Bambang.

Setelahnya baru bisa mengambil program spesialis empat hingga enam tahun lagi, itu pun bagi siapa yang mau dan mampu baik otak maupun finansial.

Kodir Pohan, wartawan ANTARA di Tapsel, mengaku lega setelah putri dan menantunya sukses menjadi dokter umum secara utuh.

“Untuk melanjutkan pendidikan ke dokter spesialis atau pasca sarjana, itu tergantung pertimbangan mereka berdua,” kata Kodir yang juga sukses mengantarkan soerang anaknya menjadi Polisi. (a05)

  • Bagikan