Puncak Pasang Rob Diperkirakan Sore Ini

  • Bagikan

  LABUHANRUKU (Waspada): Banjir akibat hujan yang melanda Kab Batubara berangsur surut, namun pasang rob masih berlangsung menggenangi sejumlah kawasan pesisir di wilayah kabupaten pemekaran dari Asahan itu, Senin sore (16/5).

   Intensitas curah hujan meningkat, mengakibatkan Lingkungan VI Labuhan Ruku, Kec Talawi dan sejumlah kawasan lainnya tergenang air.

  Kondisi tersebut diperparah banjir tertahan tak dapat turun mengalir ke laut karena digasak pasang dan baru berangsur surut pada malam hari bersamaan air laut. Kendati demikian banjir pasang masih menggasak sejumlah kawasan pesisir pada waktu sore.

Puncak Pasang Rob Diperkirakan Sore Ini

  Selain menggenangi kawasan permukiman, perkantoran dan sekolah juga sarana umum lainnya jalan desa dan jalan lintas pantai menghubungkan Simpang Empat Kec Talawi/Tanjungtiram- Simpang Sianam Kec Lima Puluh Pesisir dan Jln Merdeka, Jogja, Solo dan lainnya meliputi Bagan Dalam, Suka Jaya, Bandar Rahmat, Bagan Arya, Bogak Pahlawan, Indrayaman, Guntung, Kapal Merah, Kec Tanjungtiram, Nibung Hangus dan Lima Puluh Pesisir.

  “Sampai sore ini pasang rob diperkirakan masih berlangsung dan dikabarkan merupakan puncaknya. Setelah itu pasang bertahan memasuki mematah (melemah).

   Warga diminta waspada akan potensi banjir terutama yang bermukim di daerah pinggiran sungai.

  Menurut Jhon Adek, Rizal, Abah Adek, Iqbal dan beberapa warga, Selasa (17/5), pasang laut merupakan fenomena alam kerap terjadi di waktu sore atau subuh dinihari. Beberapa saat kemudian pasang surut kembali ke laut. Kehadiran pasang tak terhampang diperparah dampak kerusakan lingkungan pantai/sungai sebagian kondisi hutannya telah punah dan beralih fungsi menjadi areal perkebunan dan perkembangan permukiman kavlingan pertapakan perumahan maupun pembangunan yang terkesan luput dari perhatian penindakan.

Puncak Pasang Rob Diperkirakan Sore Ini

  Pasang menggenangi ruas jalan lintas pesisir dengan ketinggian setumit  dan betis orang dewasa. Sedangkan kedalaman air di luar rumah bervariasi melihat kondisi ketinggian dataran  dan jika berada didataran rendah mencapai 1 hingga 2 meter, bahkan masuk ke dalam rumah walau sekalipun rumah panggung dan terlihat bagai rumah terapung.

  Akibatnya warga terpaksa bekerja keras menyelamatkan perabotan rumah dan barang berharga lainnya ketempat lebih tinggi menghindari kerusakan dan membersihkan lantai rumah setelah pasang surut.

  Warga berharap peran serta berbagai pihak untuk meningkatkan kepedulian tidak membuang sampah sembarangan tempat, terutama di dalam riol/parit agar tidak tersumbat/tumpat berpotensi banjir, sehingga air dapat leluasa mengalir terbuang kelaut melalui sungai, sejalan upaya Pemerintah Daerah Kab Batubara di masa kepemimpinan Bupati Ir.H.Zahir, M.AP melalui dinas terkait gencar-gencarnya bekerja menurunkan alat berat melakukan normalisasi atau pendalaman titik sungai maupun kanal yang mengalami kondisi pendangkalan mengantasipasi banjir, pada masa sebelumnya kurang mendapat perhatian.(a18)
 

  • Bagikan