SEIRAMPAH (Waspada): Kondisi jalan Belidaan menuju Dolok Masihul sudah rusak. Jalan tersebut baru saja selesai dikerjakan dengan anggaran multiyears Rp2,7 triliun tahun 2023.
Jalan sepanjang kurang lebih dua kilo meter itu sudah terdapat kerusakan. Bagian aspal retak dan menjadi wadah kubangan. Kerusakan itu terdapat di berbagai titik ruas jalan.
Amatan Waspada.id, Selasa (14/5), jalan Belidaan yang baru saja dibangun itu terdapat kerusakan berupa lubang di bagian kiri dan kanan. Begitu juga ada yang belum selesai ditambal dengan cor semen.
Kerusakan ini diakui warga sejak proyek tersebut selesai dikerjakan. Proyek pengerjaan jalan tersebut dinilai warga kurang baik .
M Nur Bawean Ketua Front Komunitas Indonesia Satu (FKI-1) Kab. Sergai sangat menyayangkan kualitas peningkatan jalan Belidaan menuju Dolok Masihul.
M Nur Bawean yang juga tinggal menetap di Simpang Belidaan sangat menyangkan proses pengerjaan diduga asal jadi, hingga saat jalan selesai dibangun sudah rusak.
Dia membandingkan jalan Belidaan menuju Dolok Masihul yang sebelumnya dibangun menggunakan APBD Sergai, sudah bertahun-tahun belum ada yang rusak.
“Jalan lanjutan Belidaan Dolok Masihul belum sampai setahun dengan anggaran multiyears itu sudah rusak, sementara yang dibangun Pemkab Sergai sampai sekarang belum ada yang rusak padahal sudah bertahun-tahun” kesal M Nur Bawean.
Diapun meminta dinas terkait untuk lebih meningkatkan pengawasannya di lapangan agar kualitas jalan itu benar-benar baik.
“Harusnya provinsi itu malu, kualitas jalan yang mereka bangun itu asal jadi saja, belum sampai setahun udah rusak, sementara Kab. Sergai membangun jalan itu sudah hampir 8 tahun belum ada yang rusak” papar M Nur Bawean.
Terpisah Kadis PUTR Kab. Sergai Johan Sinaga kepada Waspada.id tidak mengetahui rincian proyek tersebut, yang ia ketahui bagian dari proyek multiyears.
Sementara itu dilansir dari sumutprov.go.id pernyataan Edy Rahmayadi yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur Sumut Januari lalu meminta kontraktor proyek multiyears pembangunan jalan dan jembatan senilai Rp2,7 triliun mengejar target rampung pada tahun 2023.
Hal itu disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi pada rapat koordinasi proyek pembangunan jalan dan jembatan provinsi untuk kepentingan strategis Daerah Provinsi Sumut tahun jamak di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sumut, Jalan Sakti Lubis, Medan, Senin (9/1).
“Selain tepat waktu, tepat mutu juga menjadi prioritas kita, mutu ini dikejar, jangan cuma waktu dikejar, tapi mutu diabaikan,” tegas Edy Rahmayadi saat itu.(cmw)