Protes Jalan Rusak, Warga Tanam Pisang Di Jalan P.Siantar – Perdagangan

  • Bagikan

SIMALUNGUN (Waspada): Kondisi jalan provinsi menghubungkan Kota P.Siantar – Kab. Simalungun, semakin hari semakin rusak parah. Hal ini membuat warga terutama yang tinggal di seputar jalan rusak menjadi mengeluh dan jenuh. Apalagi tanda-tanda jalan akan segera diperbaiki juga belum ada, sehingga warga menjadi kecewa dan mengungkapkan rasa kecewanya dengan menanam sebatang pohon pisang di tengah jalan yang rusak.

Pohon pisang itu ditanam persis di lubang jalan yang rusak parah, tepatnya di seputar Batu 4 dekat kantor Camat Siantar dan tidak jauh dari Simpang Marihat, Kab. Simalungun. Keberadaan  pohon pisang di tengah badan jalan menjadi perhatian masyarakat khususnya warga yang melintas jalan dimaksud.

Pengamatan Waspada, Senin (18/4), pohon pisang yang ditanam persis dilokasi jalan berlubang dalam. Tidak ada warga yang mau mengaku siapa yang menanam, tetapi warga menyebutkan pisang itu sudah berada ditempat itu sejak beberapa hari sebelumnya.

” Ini (pohon pisang yang ditanam) peringatan bagi supir agar tidak melintas dari sini, karena jalan ini berlubang dalam. Kalau mobil kecil pasti nyangkut,” sebut salah seorang warga setempat.

Dikatakan, selain peringatan untuk pengguna jalan, pohon pisang yang ditanam di jalan rusak tersebut juga sebagai bentuk ‘protes’ dari warga yang tinggal di kawasan itu yang kecewa, karena pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara atau bapak Gubernur tak kunjung memperbaiki jalan yang sudah rusak parah tersebut.

” Pohon pisang ini sengaja ditanam dan dibiarkan warga berdiri di tengah jalan rusak, selain sebagai tanda agar pengandara tidak terjerumus ke lubang, juga sebagai bentuk protes masyarakat karena kerusakan jalan ini tak kunjung diperbaiki,” sebut marga Panjaitan warga lainnya. 

Protes Jalan Rusak, Warga Tanam Pisang Di Jalan P.Siantar - Perdagangan

Dikatakan, kerusakan jalan provinsi menghubungkan P.Siantar – Simalungun dan Batubara itu sudah berlangsung cukup lama. Tetapi pihak Pemprovsu yang seharusnya bertanggungjawab dalam perbaikan jalan dimaksud terkesan membiarkan jalan hingga dipenuhi lubang besar dan kecil.

Warga setempat menyebutkan, kerusakan parah jalan tersebut diakibatkan sejumlah truk pengangkut kayu mitra TPL yang setiap hari melintasi jalan itu dengan muatan melebihi daya tahan jalan. Warga juga heran, meski sudah menyebabkan jalan rusak parah, namun truk-truk bermuatan kayu itu bebas melintas, sepertinya tidak ada petugas atau instansi terkait yang berani melarangnya. ” Yang membuat jalan ini rusak parah adalah truk-truk bermuatan kayu, setiap hari melintas dengan muatan melebihi daya tahan jalan,” ucap Panjaitan.

Sedangkan pihak UPT Dinas Bina Marga yang berkantor di jalan Ade Irma Suryani Pematangsiantar, sepertinya tidak pernah turun ke lapangan. Beberapa kali dikonfirmasi ke kantornya, juga tidak berhasil. Kabarnya Ka.UPT Pematangsiantar lebih sering berada di Medan dari pada di kantornya.

Masyarakat sangat mengharapkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi maupun Wagubsu Musa Rajekshah turun tangan memperbaiki jalan vital menghubungkan Pematangsiantar-Simalungun dan Batubara tersebut, mengingat badan jalan itu sudah dipenuhi lubang besar maupun kecil mulai dari depan kantor PN Simalungun sampai ke perbatasan Kec. Bandar dengan Kab. Batubara.(a27)

  • Bagikan