Scroll Untuk Membaca

Sumut

Praktisi Tata Kota Kunjungi Masjid Raya P. Brandan

Praktisi Tata Kota Kunjungi Masjid Raya P. Brandan
https://www.waspada.id/sumut/nilai-mcp-pemko-pematangsiantar-95-persen/
Kecil Besar
14px

P. BRANDAN (Waspada): Arsitek, Praktisi Tata Wilayah Kota dari Purakarya Trigagas Jakarta Tony M Hutapea dan rombongan mengunjungi Masjid Raya P. Brandan, Minggu (27/4) malam.

Kunjungan tersebut dalam rangka memenuhi undangan Ketua BKM Masjid Raya P.Brandan Iriansyah Nasution. 

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Praktisi Tata Kota Kunjungi Masjid Raya P. Brandan

IKLAN

Kedatangan mereka disambut hangat Ketua BKM Iriansyah Nasution dan pengurus BKM Masjid Raya P.Brandan di Sekretariat BKM Masjid Raya P.Brandan. 

Dalam kesempatan itu Tony M Hutapea mengatakan, kedatangan mereka ke Pangkalan Brandan dalam rangka melakukan kajian ulang kota bersejarah Pangkalan Brandan.

Berdiskusi dan mengajukan usulan-usulan yang bisa dijadikan progam perencanaan dan pembangunan Kota Pangkalan Brandan secara komprehensif dan berkesinambungan termasuk Masjid Raya.

“Saya mengharapkan kepala daerah/Bupati Langkat, DPRD Langkat, elemen masyarakat beserta stakeholder lainnya mampu untuk bekerja sama, maka bisa dipastikan kota Pangkalan Brandan dapat dibangun kembali atas kondisi kota yang sangat buruk saat ini, dan kami siap untuk membantu karena kami adalah salah satu bagian dari elemen masyarakat Pangkalan Brandan,” kata Tony yang putra asli Pangkalan Brandan tersebut.

Disebutkan dalam penataan kota yang paling penting harus dilakukan perencanaan yang baik sistem drainase/parit, selokan, sungai serta vegetasi di dalam ruang terbuka.

Sementara itu, H Usman mewakili BKM Masjid Raya P.Brandan dalam kesempatan itu mengatakan Masjid Raya P.Brandan merupakan jantung kota yang harus dijaga kelestariannya.

Disebutkan, dalam penataan kota yang paling utama adalah masalah kebersihan seperti selokan selokan , parit atau drainase. 

Terkait dengan kondisi Masjid Raya P.Brandan H Usman mengungkapkan bahwa bangunan Masjid Raya P.Brandan sebagian materialnya sudah berusia puluhan tahun terutama bagian atapnya.

“Jadi usulan saya alangkah baiknya bangunan atap genteng diganti bahan seng dan pondasinya juga diganti dengan yang bahan baru,” sebutnya. (cbap)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE