Salah seorang personel Polsek Purba dan warga saat menunjukkan lokasi penemuan jasad tulang belulang alm. Karmianna br Purba.(Waspada/ist).
SIMALUNGUN (Waspada): Warga pinggiran Danau Toba, khususnya di Haranggaol Dusun 2 Binanga Bolon, Nagori Purba Pasir, Kecamatan Haranggaol Horisan, Kabupaten Simalungun, mendadak heboh menyusul ditemukannya potongan tubuh manusia tanpa kepala, Senin (4/3/2024) siang.
Kapolsek Purba Resort Polres Simalungun, AKP Marolop Sinaga, begitu mendapat informasi langsung mendatangi TKP dan membantu untuk mengevakuasi potongan tubuh yang ditemukan di Haranggaol Dusun 2 Binanga Bolon, Nagori Purba Pasir, Kecamatan Haranggaol Horisan.
Potongan tubuh tidak hanya tanpa kepala, tetapi juga tidak punya lengan san kaki. Diperkirakan jasad tersebut telah mengalami dekomposisi dan beberapa bagiannya sudah terlihat tulang belulang.

Berdasarkan penyelidikan Polisi dan keterangan dari keluarga, ditemukan fakta bahwa potongan tubuh tersebut diduga kuat jasad Karmianna Br Purba, yang wafat pada 11 November 2023 dan telah dimakamkan tiga hari kemudian.
Namun, sewaktu peristiwa banjir yang menimpa Dusun 2 Binanga Bolon pada 20 Desember 2023 lalu, telah menyapu sekitar 22 kuburan, termasuk kuburan milik Karmianna.
Kemudian, Keluaraga almarhum menunjukkan keyakinan bahwa potongan tubuh yang ditemukan tersebut adalah bagian dari jasad Karmianna. Sehubungan dengan hal ini, keluarga telah menolak upaya autopsi dan telah membawa potongan tubuh tersebut untuk dimasukkan ke dalam Tugu Makam Marga Haloho yang terletak di Dusun 2 Binanga Bolon.
Tugu makam ini didirikan Pemerintah Kabupaten Simalungun sebagai pengganti kuburan yang hilang, sekaligus sebagai tempat untuk menampung sisa-sisa tulang belulang dari 22 makam yang hanyut akibat banjir.
AKP Marolop Sinaga menekankan pentingnya respon cepat dan empatik dari pihak kepolisian sebagai bagian dari pelayanan kepolisian kepada masyarakat dalam menerapkan konsep Presisi.
Presisi yang merupakan kependekan dari Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan, telah menjadi pedoman dalam setiap tindakan yang diambil Polsek Purba.
” Insiden ini merupakan contoh dari tantangan yang kami hadapi sebagai pelayan masyarakat. Kami berusaha untuk merespons dengan cepat dan tepat, serta menunjukkan empati dan kepedulian kepada keluarga yang terdampak,” katanya.
” Melalui pendekatan Presisi kami ingin memastikan bahwa setiap langkah yang kami ambil tidak hanya efektif tapi juga transparan dan bertanggung jawab dan berkeadalian kepada masyarakat yang dilayani,” tambahnya.
Dalam menghadapi bencana alam seperti banjir bandang yang menyebabkan hilangnya kuburan penduduk, Polsek Purba dengan cepat terlibat dalam proses evakuasi dan identifikasi, bekerjasama dengan pihak lain yang terlibat. Langkah ini merupakan bentuk dari tanggung jawab kepolisian dalam mengelola situasi darurat dan memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak.
Penanganan kasus ini diharapkan dapat menjadi contoh positif dari bagaimana kepolisian, dengan menerapkan prinsip Presisi, berperan serta dalam menjaga dan melayani masyarakat, khususnya dalam situasi yang penuh tantangan, pungkas AKP Marolop.(a27).