TARUTUNG (Waspada) : Kepala Kepolisian Resort Tapanuli Utara AKBP Johanson Sianturi SIK, MH mengatakan Polda Sumut bersama Polres Taput telah menggelar kegiatan trauma healing bagi warga Desa Huta Tinggi, Kecamatan Parmonangan Taput, salah satu desa di Taput yang terkena bencana gempa magnetudo 6.0 SR pada Sabtu (1/10) dini hari.
Sebanyak 70 warga yang terdiri atas 30 orang dewasa dan 40 anak menerima trauma healing dengan tingkat trauma menengah ke tinggi.

“Kegiatan digelar, Senin, 3 Oktober 2022, sejak pukul 09.00 WIB dengan melibatkan Ipda dr Deasy Handayani Purba (Personil Polres Taput), Ipda Halim Perdana Kusuma, SH, MPsi. (Personil Bagpsikologi Ro SDM Polda Sumut), Brigadir Syukri Santoso, SPsi. (Personil Bagpsikologi Ro SDM Polda Sumut), Bripda Rizky Ananda (Personil Bagpsikologi Ro SDM Polda Sumut), Jhon Hower Alfredo Sembiring (TKK Sidokkes Polres Taput),”kata Johanson Sianturi, Rabu (5/10).
Johanson menjelaskan, sebelum melakukan kegiatan itu, pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak posko dan Kepala setempat, selanjutnya melaksanakan sambang ke rumah warga yang terdampak bencana alam (Gempa) sekaligus melaksanakan trauma healing kepada warga setempat;
“Petugas memberikan pertolongan pertama kepada warga yang mengalami trauma, menguatkan kondisi psikologis warga yang terdampak bencana alam (gempa) agar kuat menghadapi musibah ini, mengajak anak-anak bermain sekaligus melaksanakan trauma healing sehingga anak-anak dapat kembali ceria,”terangnya.
Sebut Johanson, sebagian masyarakat masih mengalami trauma apabila masuk ke dalam rumah. Hal ini juga dirasakan oleh anak-anak. Tim Kesehatan memberikan pemeriksaan kesehatan terhadap masyarakat yang mempunyai keluhan kesehatan akibat Gempa Bumi.

A. Manalu, seorang warga Desa Hutatinggi menyampaikan terimakasih kepada Polda Sumut dan Polres Taput atas inisiatifnya untuk memberikan trauma healing kepada tersebut.
Manalu mengatakan saat terjadinya gempa Sabtu (1/10) dini hari lalu, masyarakat sempat mengalami trauma, khususnya anak-anaki.
“Dengan dilaksanakannya kegiatan trauma healing ini , tekanan fsisikis yang sempat kami rasakan bisa pulih kembali, dan anak -anak kami juga sudah bisa beraktifitas normal dan sudah bisa mengikuti proses belajar di sekolah,”tandasnya.(chp)